• 21 November 2024

Jangan Berlebihan Jangkrik, Murai Cukup Makan Segini

uploads/news/2024/08/jangan-berlebihan-jangkrik-murai-11340f3932af219.jpg

"Jangkrik sebagai pakan utama burung Murai Batu membutuhkan perhatian agar tidak berlebihan. Langkah pemberian harus diatur agar lebih moncer ketika mengikuti kontes lomba kicau."

Jagadtani - Selain pemberian power, burung kicau membutuhkan asupan tambahan atau kerap disebut ekstra fooding (EF). Hal tersebut juga berlaku pada burung Murai Batu yang akan mengikuti kontes kicauan. 

Sebagai burung pemakan serangga, Murai Batu sangat membutuhkan asupan serangga, kroto, ulat hongkong maupun ulat kandang. Terlebih burung Murai Batu yang berada di penangkaran agar kelangsungan hidup hingga proses perkawinan maupun bertelur dapat terjaga. 

Berbeda dengan Murai Batu yang hidup di penangkaran, pakan akan didominasi dengan ekstra fooding. Sedangkan untuk yang hidup di sangkar akan mengandalkan power sebagai pakan utama sehingga pakan lainnya disebut ekstra fooding. 

Untuk pemberian ekstra fooding, Murai Batu yang akan mengikuti lomba harus mendapatkan perhitungan khusus. Bila kekurangan atau kekurangan maka akan berpengaruh pada kesehatan maupun kestabilan ketika digantang.

Banyak cara yang dilakukan untuk mengetahui takaran atau jumlah jangkrik dalam pemberiannya. Perkiraan jumlah terbanyak untuk satu kali pemberian, yaitu 10 ekor pada pagi dan 10 di sore hari.

Sedangkan untuk memastikan dapat dilakukan dengan mencoba memberikan dengan jumlah terbanyak (10 ekor jangkrik). Bila dalam hitungan satu jam hanya dimakan beberapa ekor saja, berarti jumlah tersebut yang dijadikan dasar pemberian jangkrik.

"Jumlah tersebut dapat diberikan pada pagi dan sore hari. Pastikan kesehatan jangkrik juga terjaga, jangkrik yang sehat maka burung Murai Batu dipastikan akan sehat. Untuk pemberian pakan jangkrik bisa berupa sayuran hingga rempah-rempah." Ungkap Setiawan pemilik Masbima Bird Farm - Bekasi.

Lebih lanjut, Setiawan mengatakan bahwa jangkrik harus terhindar dari wadah telur yang terkadang mengandung bahan kimia (lem, kertas dan lainnya). Dan konsisten menjadi kunci keberhasilan dalam merawat Murai Batu yang akan mengikuti lomba kicauan.

"Konsisten harus dilakukan dalam perawatan, mulai dari waktu pengembunan, durasi penjemuran, olahraga, mandi dan makan. Untuk makan, kita juga harus konsisten pada waktu Dan jumlah pemberian. Langkah ini merupakan rutinitas penting yang wajib dilakukan."

Tentang jumlah pemberian jangkrik yang ada batasnya, bertujuan agar Murai Batu lebih tenang atau tidak bongkar materi di rumah. Nanti ketika pemberian jangkrik ditingkatkan menjelang berlaga, maka bisa diberikan tambahan ekstra fooding.

"Percuma di rumah bongkar materi tetapi di gantangan hanya gonggong saja. Kecuali bagi mereka yang hanya ingin Murai Batu sebagai teman ngopi sehingga tidak perlu ada setingan khusus.' pungkas Setiawan pada tim Jagadtani.

Related News