• 19 September 2024

Desa Energi Berdikari, Demi Dorong Produktivitas Nelayan

uploads/news/2024/08/desa-energi-berdikari-demi-88465a24a85d5b4.jpg

Jagadtani - Dalam semakin meningkatkan produktivitas nelayan di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Pertamina meresmikan Desa Energi Berdikari di Kampung Akudiomi, distrik Yaur, Nabire untuk mendukung potensi para nelayan di daerah tersebut.

Hal ini selaras dengan potensi yang besar Papua Tengah dalam bidang perikanan. Sesuai data Badan Pusat Statistik (2022) menyebutkan produksi perikanan pada tahun 2022 tercatat 21.194 ton dengan nilai produksi mencapai 643,24 miliar rupiah.

Salah satu penyumbang terbesar hasil nelayan berasal dari para nelayan distrik Yaur, di mana produksi mereka mencapai 2.146 ton dengan nilainya mencapai 79,402 miliar rupiah.

Peresmian dilakukan langsung Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, SDM dan Pengembangan Provinsi Papua Tengah, Ukkas S.Sos., M.KP. dan Direktur Operasi Pertamina Foundation Yulius S. Bulo serta disaksikan oleh Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik Nunu Anugrah, S.Hut. M.Sc., dan Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) Supartono.

Desa Energi Berdikari di kawasan TNTC menjadi bagian dari roadmap konservasi hiu paus yang merupakan kerja sama antara PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation dan PT Pertamina International Shipping (PIS) dengan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih.

Ukkas mengatakan Kampung Akudiomi terletak di daerah penyangga Taman Nasional Teluk Cenderawasih, di mana mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai nelayan dan sangat bergantung pada sumber daya perikanan.

“Dengan adanya bantuan berupa satu unit cold storage dan dua unit freezer diharapkan dapat menjadi solusi bagi pengelolaan hasil tangkapan ikan dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif semua pihak yang terlibat, termasuk pemerintah daerah, masyarakat setempat, dan pihak-pihak terkait lainnya,” ujar Ukkas.

Corporate Secretary PIS Muh. Aryomekka Firdaus menegaskan tentang komitmen perusahaan dalam memberikan dampak yang berkelanjutan lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi” untuk Laut”, baik menjaga keberlangsungan ekosistem laut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Keterlibatan aktif masyarakat sekitar kawasan menjadi penting dalam upaya konservasi hiu paus. Untuk itu, sebagai perusahaan dengan wilayah operasi sebagian besar mencakup laut, PIS berkomitmen untuk menjaga ekosistem laut sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, salah satunya melalui program Desa Energi Berdikari dengan pemanfaatan energi bersih untuk mendorong produktivitas para nelayan,” tegas Aryomekka

Direktur Operasi Pertamina Foundation Yulius S. Bulo, mengatakan bahwa Pertamina Foundation sebagai perpanjangan tangan CSR PT Pertamina (Persero) turut terlibat dalam memperluas program Desa Energi Berdikari (DEB).

“DEB Akudiomi menjadi bagian rangkaian program konservasi hiu paus di TNTC. Upaya konservasi perlu beriringan dengan pemberdayaan agar dari masyarakatnya pun ada peningkatan kesejahteraan ekonomi. Salah satu cara kami adalah dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kampung Akudiomi berkapasitas 4 kWp untuk mengoperasikan cold storage dan freezer sehingga kualitas ikan hasil tangkapan nelayan bagan bisa terjaga 1-2 bulan dan mereka bisa mendapat pendapatan tambahan lewat berjualan es batu,” ujar Bulo.

Kehadiran DEB Akudiomi dirasakan langsung oleh Kelompok Wisata Hiu Paus Kwatisore yang mata pencahariannya sebagai nelayan bagan. Suleman Hamberi, selaku ketua kelompok menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pertamina.

“Cold storage yang diberikan Pertamina membuat kami para nelayan dapat menyimpan sisa hasil tangkapan yang belum terjual dan dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Kami juga bisa dapat uang tambahan dengan menjual es batu ke masyarakat Kampung Akudiomi dan mereka menjadi lebih hemat karena sebelumnya harus belanja ke kota,” tutup Suleman.

Related News