Jagadtani - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sulawesi Selatan menggelar rangkaian kegiatan bertajuk “Siaga SAR Merah Putih Bawakaraeng” di Lembanna atau Jalur Pendakian Gunung Bawakaraeng Taman Wisata Alam (TWA) Malino. Kegiatan dalam menyambut peringatan HUT Republik Indonesia ke 79 berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 15 hingga 17 Agustus 2024.
Berbagai pihak, termasuk unsur dari Pemerintah Daerah Malino, TNI, Polri, BNPB Daerah, BASARNAS Daerah, kelompok pecinta alam, swasta, mahasiswa dan masyarakat sekitar kawasan mengikuti beragam kegiatan yang diadakan.
Diawali dengan kegiatan aksi siaga SAR dan operasi bersih sampah di TWA Malino yang bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan kebersihan lingkungan di sepanjang jalur pendakian Gunung Bawakaraeng. Puncak acara pada tanggal 17 Agustus 2024, dilaksanakan upacara bendera yang dipimpin secara langsung oleh Kepala Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan. Upacara ini diikuti oleh pejabat struktural dan staf BBKSDA Sulawesi Selatan, perwakilan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (PSLB3) KLHK, unsur TNI, Polri, BNPB Daerah, BASARNAS Daerah, kelompok pecinta alam, pendaki, mahasiswa dan masyarakat setempat.
“Kegiatan ini bukan hanya sekedar perayaan HUT RI, tetapi juga merupakan bentuk komitmen kita dalam menjaga kelestarian alam. Dengan melibatkan berbagai pihak, kita berharap dapat mewujudkan TWA Malino dan jalur pendakian Gunung Bawakaraeng sebagai kawasan wisata yang bersih, indah, dan berkelanjutan,” ujar Ir. Jusman Kepala BBKSDA Sulawesi Selatan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pengelolaan sampah di TWA Malino, Direktorat Jenderal PSLB3 KLHK, menyerahkan kendaraan roda tiga kepada Kepala Resor Malino. Kendaraan ini akan digunakan untuk mempermudah operasional penanganan sampah di kawasan wisata tersebut. Selain itu, Kepala BBKSDA Sulawesi Selatan juga menyerahkan Piagam Penghargaan dari Direktur Jenderal KSDAE kepada para pihak yang telah berkontribusi nyata dalam pengelolaan dan pelestarian Kawasan konservasi TWA Malino. Penghargaan tersebut diberikan antara lain kepada Danramil Tinggimoncong. Camat Tinggimoncong, Polsek Tinggimoncong, dan Masyarakat Mitra Polhut (MMP).
Dalam kesempatan ini, kelompok pecinta alam dan masyarakat sekitar khususnya yang memiliki usaha di dalam dan sekitar kawasan diberikan pelatihan dan pendampingan penanganan sampah oleh Ditjen PSLB3 dan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekorogi Sulawesi Maluku (P3E SUMA). Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui pengelolaan sampah yang baik.
Bapak Agus Supriyanto, perwakilan Ditjen PSLB3 menyampaikan bahwa langkah paling mudah yang dapat dilakukan saat ini adalah tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi penggunaan plastik yang dapat menimbulkan polusi mikroplastik. Beliau juga mengajak masyarakat untuk mengadopsi konsep "Zero Waste Mountain" yang telah diterapkan di Gunung Merbabu, di mana para pendaki tidak meninggalkan sampah apapun di gunung. Beliau mendorong masyarakat Lembanna untuk membuat kompos dari sisa makanan dengan memanfaatkan tanah yang subur di daerah tersebut, serta tidak mencampurkan sampah organik dengan plastik
Pelatihan dan pendampingan penanganan sampah ditutup dengan semangat kemerdekaan melalui lomba mengumpulkan sampah dan berbagai lomba menarik lainnya, yang turut memeriahkan suasana peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di Lembanna.
Peringatan kemerdekaan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian alam, khususnya di wilayah Lembanna. Sebelum melakukan upacara penurunan bendara sebagai penutup rangkaian kegiatan terlebih dahulu para pihak yang terlibat melakukan operasi bersih sebelum meninggalkan lokasi.