Kementan Gelar Tanam Padi Gogo Serentak di Kebun PSR Medan
Jagadtani - Direktorat Jenderal Perkebunan makin gencarkan Program kelapa sawit tumpang sari tanaman pangan (Kesatria), demi optimalkan lahan perkebunan untuk mendukung penambahan luas tanam tanaman pangan, khususnya padi gogo di lahan perkebunan. Langkah tersebut sejalan dengan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman yang menekankan agar memaksimalkan segala potensi yang ada untuk mencapai kedaulatan pangan.
Melalui Program Kesatria, tanam perdana secara serentak program peremajaan sawit rakyat (PSR) dan padi gogo digelar oleh Direktorat Jenderal Perkebunan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Batubara dan Stakeholder terkait di Batubara Medan, Sabtu (070/09).
Sebagai informasi, luas areal tutupan kelapa sawit nasional telah mencapai 16,83 juta hektar, dimana sekitar 58% atau 9,89 juta Ha merupakan milik Perkebunan Besar Swasta dan Negara dan 42% atau 6,9 juta hektar merupakan milik Pekebun sawit rakyat.
Sementara khusus Provinsi Sumatera Utara memiliki luas areal sekitar 2,018 juta Ha atau sekitar 11,99% dari luas tutupan kelapa sawit Indonesia. Produktivitas dan penggunaan agroinput, serta tata kelola kelapa sawit perlu dimaksimalkan, karena ini menjadi tantangan utama pekebun sawit Indonesia. Pada sisi lain, produktivitas sawit nasional baru mencapai 3-4 ton per hektar setara CPO. Ini dapat mengancam masa depan sawit Indonesia jika tidak ada terobosan langkah komprehensif.
Tak dapat dipungkiri, ketimpangan produktivitas antara perkebunan besar dengan perkebunan rakyat harus perlahan-lahan dikurangi. Kemitraan, kolaborasi dan komitmen antara perkebunan besar dengan perkebunan rakyat menjadi kunci mengurangi ketimpangan tersebut, khususnya pencapaian produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit.
Sebelumnya, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto mengatakan ada Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) tahun 2024 ditargetkan seluas 120.000 ha yang tersebar di 21 provinsi sentra perkebunan kelapa sawit. Sejak tahun 2017 hingga saat ini, Provinsi Sumatera Utara telah mendapatkan rekomendasi teknis sebanyak 30.035 Ha.
“Diharapkan dengan adanya program Kementan khususnya program Kesatria yaitu penanaman padi gogo yang diterapkan di lahan atau kebun PSR ini, dapat saling menguatkan, baik itu menjaga ketahanan pangan nasional maupun pengembangan serta penguatan perkelapasawitan Indonesia tetap berjalan lancar dan optimal,” harapnya.
Mewakili Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Ardi Praptono, Direktur Kelapa Sawit dan Aneka Palma, saat lakukan tanam serentak mengatakan, “Saya berharap momentum ini dapat mendorong sinergi multi pihak dalam mengakselerasi dan memacu semangat untuk memperkuat perkelapasawitan nasional, serta mendorong peningkatan daya saing sekaligus pemulihan ekonomi nasional di sentra-sentra kelapa sawit melalui program-program pemerintah serta memanfaatkan seluruh potensi yang dapat dimanfaatkan.”
Pj. Bupati Batubara, Heri Wahyudi yang juga hadir pada kegiatan ini menyatakan, apresiasi dan berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut khususnya di kabupaten Batubara.
“Pemerintah mendukung penuh kegiatan ini dan berharap hal ini dapat meningkatkan ketahanan pangan dan juga kesejahteraan petani, kami juga berharap agar seluruh petani-petani sawit kita khususnya di Batubara bisa mendapat STDB maupun sertifikasi ISPO, kita siap berdiskusi apabila ada aturan-aturan yang rumit, akan kita sederhanakan untuk memudahkan petani kita,” ujar Heri.
Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia, Kacuk Sumarto juga mengatakan kesiapan untuk terus berkolaborasi menyukseskan program-program pemerintah termasuk ketahanan pangan dan energi. “Saat ini pangan dan energi sudah menjadi tantangan global bukan hanya Indonesia, kolaborasi dan kemitraan menjadi kunci dalam menjawab tantangan ini. Khusus untuk pangan kedepan kita tidak boleh hanya menumbuhkan padi saja tetapi bagaimana caranya kita harus menumbuhkan padi bergizi untuk mendukung program pemerintah kedepan,” harapnya.