PKDLHP NTT Kembangkan Inovasi Irigasi Tetes Tanaman Kakao
Jagadtani - Inovasi merupakan langkah penting yang dapat mempermudah hingga meningkatkan hasil panen pada komoditas andalan suatu daerah. Termasuk tanaman kokoa yang sedang ditingkatkan produktivitas di daerah provinsi Nusa Tenggara Timur.
Untuk itu, langkah inisiatif penting telah dimulai di Kebun Dinas Wairklau, Sikka, Maumere. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Koordinator Laboratorium Lapangan (LL) Sikka, Ibu Yuliana Odo, SP, seorang ASN UPTD Perbenihan, Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati Perkebunan (PKDLHP) Provinsi NTT.
Kegiatan yang telah mendapat persetujuan dan sambutan positif dari Kepala UPTD PKDLHP, Ibu Ir. Maria I. R. Manek, M.Sc, menjadi langkah penting dalam perkembangan tanaman kokoa di NTT.
Tim yang terdiri dari ASN dan staf honorer dari LL Sikka, LL Nita, dan Kebun Dinas Wairklau, bersama mahasiswa PKL dari Universitas Nusa NIPA Maumere, memulai implementasi sistem irigasi tetes inovatif untuk tanaman kakao. Tahap awal Kegiatan ini berfokus pada 12 pohon kakao, dengan rencana untuk memperluas ke seluruh 300 tegakan pohon kakao yang ada di kebun tersebut secara bertahap.
Setiap pohon dalam fase awal ini dilengkapi dengan empat titik irigasi, menggunakan botol air mineral bekas berukuran 1,5 liter. Botol-botol ini dimodifikasi dengan 8-12 lubang kecil dan ditanam sedalam 45 cm di sekitar pohon kakao, kemudian diisi air hingga batas leher dan ditutup rapat.
Manfaat Irigasi Tetes bagi Perkebunan Kakao di Maumere:
- Adaptasi Terhadap Iklim Lokal: Maumere memiliki iklim tropis yang cenderung kering dengan suhu tinggi. Sistem irigasi tetes membantu tanaman kakao beradaptasi dengan memberikan air secara efisien dan konsisten, mengurangi stres akibat kekeringan dan suhu tinggi.
- Efisiensi Penggunaan Air: Dalam kondisi keterbatasan sumber daya air, irigasi tetes memastikan setiap tetes air digunakan secara optimal, mengurangi pemborosan melalui penguapan atau limpasan.
- Peningkatan Produktivitas: Penyediaan air yang teratur dan tepat sasaran ke zona akar dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman kakao, yang sangat penting mengingat kondisi iklim Maumere yang menantang.
- Pengendalian Erosi: Curah hujan yang tidak merata di Maumere dapat meningkatkan risiko erosi. Irigasi tetes membantu menjaga struktur tanah dengan memberikan air secara perlahan dan terkontrol.
- Pengurangan Pertumbuhan Gulma: Dengan membasahi area yang terbatas, sistem ini membantu mengurangi pertumbuhan gulma, mengurangi kompetisi untuk nutrisi dan air.
- Fleksibilitas dalam Pemupukan: Sistem irigasi tetes memungkinkan aplikasi pupuk cair (fertigation) yang lebih efisien, memastikan nutrisi langsung mencapai sistem akar tanaman.
- Penghematan Tenaga Kerja: Setelah instalasi, sistem ini mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk penyiraman manual, yang sangat bermanfaat dalam pengelolaan kebun yang luas.
- Penyesuaian dengan Topografi: Sistem ini dapat dengan mudah disesuaikan dengan topografi lahan yang beragam, memastikan distribusi air yang merata di seluruh kebun.
Implementasi bertahap pada 300 tegakan pohon kakao menunjukkan pendekatan yang sistematis dan terencana. Dimulai dengan 12 pohon sebagai pilot project, tim dapat mengevaluasi efektivitas sistem, melakukan penyesuaian yang diperlukan, dan mengoptimalkan metode sebelum diterapkan ke seluruh kebun.
Inisiatif ini mencerminkan komitmen UPTD PKDLHP Provinsi NTT dalam mengadopsi praktik pertanian yang inovatif dan berkelanjutan. Dengan mempertimbangkan kondisi iklim spesifik Maumere, Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kakao, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang perkebunan di wilayah tersebut.
Diharapkan, keberhasilan Kegiatan percontohan ini akan menjadi model yang dapat diadopsi oleh petani kakao di sekitar Maumere, membantu meningkatkan produktivitas dan ketahanan tanaman mereka terhadap tantangan iklim lokal, serta mendorong praktik pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan di wilayah tersebut.