Perhutani Edukasi Pengolahan Kopi Bagi Masyarakat Desa Hutan
Jagadtani - Memberikan edukasi melalui pelatihan demi meningkatkan nilai komoditas menjadi bagian terpenting dalam mengembangkan potensi bagi masyarakat setempat, termasuk masyarakat desa hutan.
Untuk itu, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor memfasilitasi pelatihan pengolahan kopi untuk masyarakat sekitar hutan.
Dalam pelaksanaan acara ini dilakukan oleh Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHP) Wilayah VI Bandar Lampung di Wisata Alam Batu Gede Cisuren, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Jumat (14/09).
Hadir dalam acara tersebut Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bogor Denih Sutisna bersama jajaran, serta Kepala Seksi Pengelolaan dan Perlindungan Hutan Produksi dan Hutan Lindung (P3HPHL) BPHP VI Bandar Lampung Agustina D. Siahaan beserta tim. Pelatihan ini juga dihadiri oleh pemateri dari Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Priatna dan Teguh, serta Kelompok Tani Hutan (KTH) Cikoneng, KTH Cisuren, dan KTH Rawagede sebagai peserta.
Dalam sambutannya, Administratur KPH Bogor melalui Denih Sutisna mengapresiasi pelatihan ini sebagai inisiatif positif untuk pemberdayaan masyarakat desa hutan.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan nilai ekonomi kopi melalui penanganan pasca panen yang tepat. Kami berharap peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk mengolah kopi menjadi produk unggulan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Agustina D. Siahaan mengucapkan terima kasih kepada Perhutani KPH Bogor atas dukungannya. “Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa sekitar hutan agar lebih berdaya saing. Ini juga merupakan bentuk dukungan pemerintah melalui BPHP KLHK, agar masyarakat memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan kopi,” jelas Agustina.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Perhutani dan BPHP dalam mendukung pemberdayaan masyarakat serta peningkatan kualitas produk kopi di sekitar kawasan hutan.
Sebagai tambahan informasi, harga biji kopi sedang mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan perubahan iklim sehingga kelangkaan biji kopi terjadi. Namun langkah antisipasi akan kemungkinan fluktuasi harga, membuat olahan biji kopi dapat memberikan angin segar bagi petani kopi.