• 22 October 2024

Petani Jatiasih Andalkan Lahan Garapan Demi Ketahanan Pangan

"Kasus penemuan 7 jenazah di kali Bekasi, telah mengejutkan banyak pihak. Dibalik permasalahan tersebut, daerah tersebut banyak terdapat lahan pertanian."

Jagadtani - Mungkin tidak banyak yang mengetahui daerah Jatiasih, khususnya wilayah tempat ditemukannya tujuh jenazah. Daerah Cipendawa, Rawalumbu merupakan bagian kota Bekasi yang masih didominasi lahan kosong. 

Lahan kosong ini banyak yang memanfaatkan menjadi tanah garapan pertanian. Berbagai tanaman holtikultura dijadikan petani setempat dalam meraih asa melalui hasil panennya.

Tanaman holtikultura dipilih sesuai karakter tanah yang digunakan para petani di daerah Cipendawa. Salah satu petani yang berada dekat dengan lokasi penemuan jenazah kali Bekasi adalah Supri, berbagai tanaman holtikultura yang meliputi cabe, terong, umbi jalar hingga lainnya.

Supri petani lahan garapan di kota Bekasi"Supri petani lahan garapan di kota Bekasi"

 "Karakter tanah di sini memang cocoknya untuk menanam tanaman jenis holtikultura, namun harus ditunjang dengan pemberian pupuk. Untuk pupuk saya menggunakan pupuk organik karena sulit mendapatkan pupuk bersubsidi di kota Bekasi." Ungkap Supri pada tim Jagadtani.

Bicara tentang lahan garapan, para petani di daerah Cipendawa hanya menyewa sehingga berpotensi kehilangan lahan tersebut seiring pembangunan. 

Tentunya hal ini sangat menyediakan karena lahan pertanian semakin terbatas, seiring dengan pembangunan makin tak terbendung. Padahal, krisis pangan global sedang mengancam kesejahteraan berbagai negara. 

Pertanian di lahan garapan kota Bekasi "Pertanian di lahan garapan kota Bekasi "

Perluasan Areal Tanam memang sedang digencarkan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian di berbagai wilayah. Tujuan utama untuk swasembada pangan hingga ketahanan pangan.

Tentunya dukungan berbagai pihak, termasuk petani tanah garapan seperti di daerah Bekasi sangat dibutuhkan dalam mengatasi krisis pangan global.

 

Related News