Program MAKMUR & Agrosolution, Pupuk Kaltim Sukses Berdayakan 28.315 Petani
Jagadtani - Berkat dua program MAKMUR & Agrosolution, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) melaporkan hingga September 2024 berhasil memberdayakan 28.315 orang pertani dan menciptakan ekosistem pertanian di lahan seluas 74.486 hektare (Ha).
Budi Wahju Soesilo, Direktur Utama Pupuk Kaltim menjelaskan program tersebut merupakan kado yang baik untuk memperingati Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September. Tidak hanya itu, kedua program tersebut merupakan bentuk apresiasi perseroan terhadap profesi petani yang kerap terpinggirkan.
“Ini tentunya menjadi bukti komitmen kami untuk tidak hanya meningkatkan produktivitas sektor pertaniannya saja, tapi juga berfokus pada pemberdayaan dan peningkatan kualitas petani secara langsung,” kata Budi melalui keterangan resmijya.
Bicara soal komitmen peningkatan produktivitas dan kualitas petani, tak hanya fokus pada kontribusi di level aksi korporasi, Pupuk Kaltim juga secara langsung melibatkan karyawannya untuk turun ke lapangan. Langkah ini dilakukan dengan pendampingan dan proses transfer ilmu seputar inovasi pertanian, insan Pupuk Kaltim secara sukarela hadir di tengah petani menjadi mentor dalam keseharian petani dalam mengolah dan memberdayakan lahan.
Insan Pupuk Kaltim menggagas program bernama Employee Volunteering Initiation (Evolution) sebagai ruang untuk karyawan Pupuk Kaltim berkontribusi langsung dalam kegiatan bermasyarakat, salah satunya dengan memberdayakan petani.
Hal yang terbaru, berangkat dari inti program MAKMUR dan Agrosolution, insan Pupuk Kaltim yang terlibat dalam Evolution menggelar sebuah inisiatif bernama Pertanian Kompos Terpadu untuk Babadan Inovatif dan Sejahtera (PKT BISA), yang dilaksanakan di Dusun Babadan, Desa Kepuh Rejo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Program ini berfokus pada pertanian berkelanjutan dengan tujuan memaksimalkan potensi agrikultur dan mendukung swasembada pangan serta nilai tambah dalam ekonomi sirkular. PKT BISA mendorong kolaborasi antarkelompok dalam pengelolaan pertanian ramah lingkungan, termasuk pemanfaatan kompos dan edukasi penggunaan mesin pertanian.
Hasilnya, inisiatif Evolution telah membawa dampak positif yang signifikan pada lahan maupun tanaman di Dusun Babadan. Anggota kelompok tani telah memiliki gudang hasil olahan kompos, dan juga menggunakan pupuk organik.
Inovasi PKT BISA terbukti telah membantu produktivitas, sehingga dalam jangka panjang dapat membantu keberlangsungan lahan dan pertumbuhan ekonomi.
“Pupuk Kaltim menyadari pentingnya peran petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Kami selalu mendorong inisiatif karyawan yang sejalan dengan visi perusahaan dalam rangka mendorong peningkatan kompetensi petani,” tutur Budi.