Jagadtani - Patroli rutin kembali dilakukan dalam mengawasi satwa dilindungi di sekitar kawasan konservasi Cagar Alam (CA.) Dolok Sibual-buali, tepatnya di Desa Bulu Mario, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Kegiatan tersebut diadakan Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok bersama dengan lembaga mitra Yayasan Scorpion Indonesia pada 1-3 Oktober 2024.
Tim melakukan pemantauan satwa arboreal yang ada di Desa Bulu Mario dengan menggunakan teropong, dan menemukan sarang orangutan sebanyak 15 sarang dengan variasi kelas A,B,C dan D.
Tim berjumpa langsung dengan satwa Siamang (Symphalangus syndactylus) sebanyak 2 (dua) individu di kawasan APL. Selain itu juga berjumpa langsung dengan satwa Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) di kawasan Hutan Produksi sebanyak 2 (dua) individu, 1 induk dan 1 anak yang sedang digendong.
Tidak jauh dari lokasi pemantauan satwa arboreal tersebut, Tim menemukan pula 4 (empat) titik tumpukan kayu di pinggir jalan aspal tepatnya di kawasan APL Desa Bulu Mario.
Tim mencoba melakukan pengecekan asal usul kayu tumpukan tersebut dan menemukan hasil bahwa tumpukan kayu berasal dari kawasan Hutan Produksi, dengan temuan tunggul sebanyak 14 tunggul, diameter sekitar 50cm/ tunggul. Seluruh hasil temuan di lapangan ini kemudian didata dan dimasukkan ke dalam aplikasi SMART Patrol.
Adanya kegiatan illegal pengambilan kayu di hutan produksi menjadi catatan penting, mengingat sejumlah satwa yang dilindungi seperti Siamang dan Orangutan Tapanuli juga menjadikan kawasan yang berbatasan langsung dengan kawasan CA. Dolok Sibual-buali sebagai habitat tempat hidup sekaligus membuat sarang dan mencari pakan kebutuhannya. Kolaborasi pengawasan dengan berbagai stakeholder kedepannya perlu ditingkatkan, disamping juga sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian kawasan hutan serta satwa liar yang hidup di dalamnya.