• 24 November 2024

Kementan Dan Pinsar Berupaya Stabilkan Harga Ayam di Jawa Timur

Jagadtani - Fluktuasi harga ayam ras pedaging menjadi perhatian utama peternak dan pelaku industri perunggasan, terutama dalam menghadapi kelebihan pasokan yang kerap merugikan peternak. Untuk mengatasinya, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) berkomitmen untuk menstabilkan harga dan pasokan ayam ras pedaging.

Plt. Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan, Sintong HMT Hutasoit, menekankan pentingnya kolaborasi antar pihak untuk mengatasi masalah ini. “Kebijakan yang tepat diperlukan untuk mengendalikan stok ayam di pasar lokal, agar harga tetap stabil dan kesejahteraan peternak terjaga,” ujarnya dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertema "Stabilisasi Perunggasan Wilayah Jawa Timur (Ayam Pedaging)" di Madiun, Rabu (9/10).

FGD tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Satgas Pangan Polda Jawa Timur, perwakilan dari Direktorat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional, serta anggota Pinsar. Salah satu isu utama yang dibahas adalah kesiapan ketersediaan daging ayam untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis yang akan diluncurkan pemerintahan mendatang.

Kementan Bersama Asosiasi Pinsar Indonesia Stabilkan Harga dan Pasokan Ayam di Jawa Timur"Kementan Bersama Asosiasi Pinsar Indonesia Stabilkan Harga dan Pasokan Ayam di Jawa Timur"
 
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani, menyampaikan optimisme terhadap kesiapan Jawa Timur sebagai sentra produksi ayam terbesar di Indonesia. Ia menyampaikan ketersediaan ayam ras di Jawa Timur mencukupi dan siap mendukung Program Makan Bergizi Gratis dari pemerintah.

Peternak mandiri juga diakui sebagai bagian penting dalam menjaga kelangsungan produksi ayam. Saat ini mereka menghadapi tantangan dalam akses modal, teknologi, dan pasar yang lebih luas. Untuk itu, dukungan pemerintah dalam bentuk akses yang lebih baik diharapkan bisa membantu peternak mandiri meningkatkan kontribusi mereka.

FGD juga membahas tantangan akibat surplus produksi yang sering menyebabkan penurunan harga di tingkat peternak. Kesepakatan dalam diskusi tersebut menekankan perlunya pengelolaan pasokan yang lebih baik serta dukungan dari pemerintah untuk menjaga kestabilan harga.

Direktorat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional menyatakan komitmennya untuk terus memantau pasar dan mengambil langkah penguatan mekanisme distribusi guna meredam fluktuasi harga. Sementara itu, Satgas Pangan Polda Jatim menegaskan komitmennya dalam pengawasan distribusi agar berjalan sesuai aturan dan mencegah potensi penyelewengan yang bisa mengganggu stabilitas harga.

Hasil dari FGD ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar pihak terkait, demi tercapainya stabilisasi harga ayam pedaging. Langkah ini diharapkan memberikan dampak positif bagi perkembangan industri perunggasan dan memastikan pasokan pangan yang stabil bagi masyarakat.

Related News