Demplot Pupuk Kaltim Tingkatkan Hasil Padi Kapuas Naik 66%
Jagadtani - Produktivitas pertanian melalui Demonstration Plot (Demplot) melalui program pendampingan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) telah kembali berhasil meningkatkan hasil komoditas padi masyarakat secara signifikan. Keberhasilan sistem Demplot dengan menggunakan varietas padi Inpari 37 telah dilaksanakan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Tamban Catur Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah.
Melalui sistem Demplot, hasil panen menembus 8,3 ton per hektar atau mengalami kenaikan sebesar 66 persen. Menurut VP Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kaltim Indah Febrianty, kenaikan hasil panen telah mencapai dari sebelumnya hanya berkisar lima ton untuk setiap hektarnya.
Kenaikan tersebut menunjukkan produktivitas hasil mampu dioptimalkan, jika tata kelola pertanian dilaksanakan secara benar dan terukur. Hal ini dapat menjadi contoh nyata bagi para petani untuk memaksimalkan hasil pertanian padi, agar makin berdampak terhadap peningkatan hasil komoditas pangan.
"Pendampingan tata kelola pertanian untuk peningkatan hasil produksi dan kualitas padi terus digencarkan Pupuk Kaltim, sebagai salah satu kontribusi Perusahaan terhadap ketahanan pangan dan optimalisasi hasil pertanian secara berkelanjutan," terang Indah.
Dijelaskan Indah, pelaksanaan demplot secara masif yang menyasar berbagai komoditas pertanian sengaja disasar Pupuk Kaltim, guna memaksimalkan potensi pertanian dan komoditas andalan daerah, yang diharap makin mendorong tingkat kesejahteraan petani.
Hal ini juga wujud komitmen Perusahaan terhadap penguatan sektor pertanian dan ketahanan pangan nasional, melalui optimalisasi hasil komoditas secara terintegrasi dan berkelanjutan.
Demplot menjadi sarana edukasi Pupuk Kaltim bagi petani, melalui pengaplikasian langsung tata kelola lahan secara benar, yang didukung pemupukan berimbang sesuai karakteristik lahan dan kebutuhan tanaman.
Seperti kali ini, Pupuk Kaltim menggunakan kombinasi Urea Nitrea Granul, ditambah NPK Pelangi 16-16-16 dan pupuk hayati Ecofert, untuk memaksimalkan lahan dan komoditas yang sebelumnya telah dilakukan uji tanah oleh tim agronomis Perusahaan.
Hal ini mengingat peranan pupuk tunggal N (Nitrogen) dengan pupuk majemuk menciptakan kombinasi yang baik, untuk menunjang proses pertumbuhan tanaman padi pada saat masa vegetatif dan generatif.
Selain itu penggunaan pupuk hayati juga diperlukan saat masa olah tanah, untuk menjaga kesuburan hingga meningkatkan efisiensi pemupukan, agar kandungan hara dapat diserap dengan baik oleh tanaman.
"Edukasi inilah yang kami tekankan melalui demplot, untuk meningkatkan pemahaman petani dengan pengaplikasian secara langsung. Termasuk pembuktian hasil yang mampu dicapai jika pemupukan berimbang dan tata kelola lahan dilakukan dengan benar," ucap Indah.
Selain mendorong produktivitas pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani, program demplot juga upaya Pupuk Kaltim meningkatkan penggunaan pupuk non subsidi, agar ketergantungan petani akan pupuk bersubsidi dapat terus ditekan. Dimana hasil yang didapatkan pun jauh meningkat melalui pola pemupukan yang sesuai karakteristik lahan dengan dosis yang tepat.
Melihat keberhasilan demplot, Pupuk Kaltim berharap para petani dapat menerapkan metode serupa dalam pengelolaan lahan secara berkelanjutan, sehingga hasil yang diperoleh pun semakin optimal.
Dimana program yang berorientasi pada peningkatan produktivitas pertanian pangan menjadi salah satu sasaran, agar tata kelola pertanian berkelanjutan dan berdaya saing semakin terwujud dengan hasil yang lebih maksimal.
"Pemupukan berimbang merupakan kunci sukses kenaikan hasil demplot kali ini. Petani pun telah melihat hasil yang lebih maksimal dari sebelumnya, dan kami harap hal ini bisa diadopsi dengan baik oleh petani untuk memacu produktivitas hasil," tambah Indah.
Koordinator Penyuluh Kec. Tamban Catur, Kab. Kapuas Artani, mengapresiasi keberhasilan demplot Pupuk Kaltim dalam mendorong peningkatan hasil pertanian masyarakat, khususnya di sektor tanaman pangan.
Dikatakannya, hal ini diharap makin memacu petani untuk memaksimalkan lahan dan komoditas, sehingga Kalimantan Tengah yang telah diberi kepercayaan Kementerian Pertanian sebagai lumbung pangan nasional, semakin mampu memaksimalkan potensi pertanian yang dimiliki.
Terlebih saat ini Pemerintah juga terus menggencarkan pembukaan lahan cetak sawah baru dan perluasan area tanam, menggunakan berbagai variestas unggulan sesuai karakteristik lahan. Hal ini diharap makin ditopang dengan kemampuan petani, yang secara signifikan mampu mencapai produktivitas hasil maksimal melalui pendampingan demplot Pupuk Kaltim.
"Tata cara demplot ini kami harap bisa diterapkan dengan baik oleh para petani kedepannya, sehingga peran Kalimantan Tengah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional semakin terwujud seiring meningkatnya produktivitas padi oleh para petani," tutur Artani.(