Peternakan Berbasis Agrosilvopastura Dikembangkan UGM Dan Pelaku Usaha
Jagadtani - Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan usaha peternakan di lahan hutan yang dikelola UGM di Blora, telah di tandatangani Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama PT Lembu Setia Abadi Jaya di Gedung Rektorat UGM pada Jumat (11/10).
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, sebelumnya menargetkan pemanfaatan 1,5 juta hektar lahan untuk pengembangan peternakan sapi perah dan sapi potong sebagai bagian dari upaya percepatan penyediaan daging, susu, dan telur bagi kebutuhan nasional.
Direktur Utama PT Lembu Setia Abadi Jaya, Arie Triyono, mengatakan bahwa kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk memajukan subsektor peternakan. “Kami melakukan trobosan dengan menggandeng UGM untuk kerjasama di bidang peternakan. Tujuannya mendukung program pemerintah yaitu Makan Bergizi Gratis,” ujarnya.
Kemitraan ini akan memanfaatkan 11 ribu hektar Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) yang dikelola UGM. Selain untuk menanam pakan ternak, kawasan ini juga akan dimanfaatkan sebagai pusat pendidikan, penelitian, dan pelestarian hutan. Konsep “Agrosilvopastura” yang diterapkan mengintegrasikan kehutanan dan peternakan dalam satu ekosistem terpadu, memaksimalkan lahan produktif di Blora.
Ali Agus, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan, menyambut positif kerja sama ini dan berharap program ini dapat direalisasikan pada tahun 2025 sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan dan memperkuat infrastruktur peternakan nasional. Kementerian Pertanian, lanjutnya, siap mendukung secara penuh.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pakan Kementan, Nur Saptahidhayat, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi pertanian untuk mengatasi tantangan pakan ternak di lahan kering. “Solusi yang dilakukan untuk menghijaukan pakan ternak di lahan kering adalah pendekatan teknologi pertanian,” ujarnya.
Rektor UGM, Ova Emilia, berharap agar kolaborasi ini berjalan dengan baik dan menjadi model kerja sama lintas sektor. “Kami berharap semua pihak bekerjasama, dan tidak ada yang dirugikan, serata aman kedua bela pihak,” kata Ova.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Kabupaten Blora, yang berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sistem peternakan berkelanjutan dan pendidikan berbasis komunitas. Inisiatif ini diharapkan mampu menjadi contoh yang inspiratif dan memberikan dampak positif, tidak hanya untuk program Makan Bergizi Gratis, tetapi juga bagi pengembangan peternakan secara nasional.