• 3 December 2024

Berkat Teknologi, Gaji Petani Milenial Rp30 Juta/ Bulan

Jagadtani - Masih banyak generasi yang memandang remeh profesi menjadi petani, peternak maupun nelayan. Bahkan lulusan perguruan tinggi dari bidang pertanian malah memilih menjadi karyawan di perusahaan, padahal mereka memiliki ilmu pertanian yang dapat digunakan dalam perkembangan sektor pertanian dengan beragam penerapan teknologi.

Profesi sebagai petani dapat membuka peluang dalam mendatangkan pundi-pundi uang. Namun tentunya harus didukung dengan teknologi tepat guna sebagai pendamping. Bahkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan agar para generasi muda Indonesia dapat sejahtera dari bertani menggunakan teknologi modern, dengan penghasilan hingga Rp 30 juta perbulan.

"Kami sudah menyiapkan teknologi, pendapatannya milenial nanti Rp 10 juta perbulan, yang rajin bisa sampai Rp 20-30 juta perbulan bersih, itu target kita," ujarnya ketika melakukan kunjungan kerja di Kampung Telaga Sari, Distrik Kurik Kabupaten Merauke, Minggu (13/10).

	
Amran Target Generasi Muda Sejahtera dari Bertani: Teknologi Bikin Untung" Amran Target Generasi Muda Sejahtera dari Bertani: Teknologi Bikin Untung"
 

Menurutnya, kaum milenial memiliki potensi besar untuk membawa inovasi dalam pertanian. Sehingga, kata dia, program pertanian modern yang menguntungkan ini dikembangkan khususnya untuk menarik para generasi muda. "Ini yang bisa menarik milenial masuk di sektor pertanian. Tanpa menguntungkan, (petani muda) itu tidak mungkin turun," katanya.

"Target kita milenial, mahasiswa ini sejahtera, akan ceritakan ke temannya bahwa bertani itu, hebat, sejahtera, bertani itu menguntungkan. Bertani sekarang adalah pertanian modern. Tranformasi pertanian tradisional menuju modern," tambahnya.

Keuntungan dalam bertani menggunakan alat yang modern ini dirasakan oleh Petrus, salah satu petani Merauke yang pendapatannya 180 juta perbulan.

Lebih lanjut, Amran menjelaskan bahwa kini total 3000 petani generasi muda telah dilibatkan. Namun, ia menargetkan akan merangkul 50.000 petani milenial maupun gen Z di seluruh Indonesia.

Ia berharap, Merauke dapat menjadi percontohan bagi transformasi pertanian tradisional menuju modern di berbagai daerah lain di Indonesia. Bahkan, dengan total 1 juta hektar lahan, Merauke berpotensi menjadi pusat pembelajaran masyarakat pertanian dunia.

Yang harus diingat, re-generasi sektor pertanian menjadi bagian terpenting. Tanpa adanya generasi penerus, maka Indonesia tidak akan berhasil meraih swasembada pangan. Padahal suatu negara dapat berkembang dengan dukungan sektor pertanian.

Related News