Harga Kopi Robusta Melambung, Kesejahteraan Petani Meningkat

"Momentum kenaikan harga komoditas kopi, khususnya kopi jenis Robusta tentunya harus memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani kopi maupun pelaku bisnis kopi."

Jagadtani - Perkembangan konsumsi kopi di Indonesia maupun Internasional semakin besar yang memberikan peluang besar bagi petani hingga pelaku bisnis kopi dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.

Seiring besarnya daya minat konsumen, tentunya permintaan komoditas semakin besar. Termasuk kopi robusta yang nilai ekonomis terkatrol naik. Walau kenaikan secara perlahan sejak lima tahun lalu, kopi robusta kini telah berada di level tertinggi. 

Untuk memastikan tentang dampak positif kenaikan kopi robusta, tim Jagadtani menghubungi Ko Awi - pemilik Awi Coffee.

"Ko Awi pemilik Awi Coffee "

Menurut Ko Awi, harga kopi robusta memang sedang berada di level tertingginya pada tahun ini. "Khusus harga kopi robusta pada tahun 2024 telah mengalami kenaikan sebanyak Dua Kali lipat."

Dengan kenaikan harga kopi robusta, diharapkan kesejahteraan petani kopi ikut membaik. Namun harus didukung berbagai faktor dalam hasil panen. 

" Jujur, saya kurang mengetahui apakah kesejahteraan petani kopi robusta langsung membaik karena harga yang meningkat. Tetapi dari sudut pandang saya, dengan jumlah panen yang banyak maka harga kopi yang tinggi dapat memberikan kesejahteraan bagi petani kopi." Ungkap Ko Awi.

Tetapi lebih lanjut, Ko Awi mengatakan bila harga tinggi tetapi jumlah panen sedikit, banyak maling sehingga sering panen hijau yang bisa melukai tanaman kopinya.

Untuk menjaga kestabilan harga kopi robusta, Ko Awi mengatakan harus menjaga keseimbangan antara supply dan demand berimbang. Supply kopi sangat bergantung pada faktor alam.

 Lebih lanjut, Awi mengingatkan bahwa membuka banyak lahan baru bukan solusi dalam mengatasi demand. "Jika semua lahan panen besar maka harga akan anjlok drastis sehingga tidak bagus bagi petani."

"Kopi Robusta Premium dari Awi Coffee "

Awi mengatakan lebih baik berpikir untuk menjaga kestabilan harga kopi robusta, tetapi yang terpenting adalah berpikir bagaimana menghadapi dan beradaptasi terhadap ketidakstabilan harga.

" Dulu dalam pelajaran agama ada cerita tentang 7 tahun panen bagus dan 7 tahun kemarau. Artinya panen dan profit dari masa - masa bagus harus memiliki cadangan dalam menghadapi saat kemarau dan tidak profit.." tutur Ko Awi .