• 4 December 2024

Azolla, Gulma Sejuta Manfaat

uploads/news/2019/10/azolla-gulma-sejuta-manfaat-767866a40143001.jpg

Biasanya, azolla hanya dianggap gulma dan sering dibuang. Tapi, di tangan Febriansyah Yuditomo, azolla menjadi tumbuhan yang bermanfaat bagi budidaya ikan.

YOGYAKARTA - Febriansyah Yuditomo, mahasiswa Jurusan Perikanan Universitas Gajah Mada sudah tiga tahun belakangan ini mulai membudidayakan azolla. Biasanya, tanaman ini hanya disingkirkan begitu saja karena sering dianggap sebagai gulma pada tanaman lainnya, padahal tanaman ini kaya manfaatnya.

Azolla sendiri merupakan Tumbuhan dari jenis paku-pakuan ini mampu tumbuh di permukaan air, seperti danau, kolam, rawa, dan persawahan. Febri pun bercerita jika pada awalnya ia hanya mencari alternatif pakan untuk ikan yang lebih terjangkau. “Pada tahun itu, teman-teman pembudidaya ikan di Jogja khususnya Sleman mengeluhkan tentang harga pakan komersial yang tinggi,” ujar lelaki berusia 22 tahun ini.

Di sisi lain, Febri yang merupakan mahasiswa tingkat akhir juga mengambil skripsi tentang pakan. Sehingga, Ia mencari pakan alternatif alami yang dapat digunakan oleh masyarakat dan tumbuhan azolla merupakan jawabannya. Setelah itu, mulailah Febri mencari bibit tumbuhan azolla yang ia beli dengan harga Rp30 ribu per 350 gram.

Lalu, Febri pun membudidayakan di lahan samping rumahnya. Setelah cukup berhasil, Febri membagikan hasil budidaya azolla pada Forum Perikanan Sleman sebagai pakan alternatif. Sebagian besar anggota forum masih belum mengenal azolla dan semakin penasaran ketika Fahmi membagikannya. Antusias anggota forum pun cukup baik karena kala itu harga pakan komersial cukup tinggi. Meskipun kandungan dalam azolla dapat menjadi alternatif pakan ikan, namun kualitas pakan pellet tetap lebih baik.

“Kalau pellet kan kandungannya sudah terukur, jadi lebih bagus. Kalau azolla hanya sebagai alternatif atau variasi pakan. Jadi tidak bisa menggantikan pellet sepenuhnya,”ujar Fahmi.

Jika setiap hari menggunakan pellet sebanyak satu kilogram, dengan mencampur azolla bisa menghemat hingga 25%. Setelah pellet ditebar pada kolam ikan, ditunggu hingga habis baru kemudian azolla diberikan. Kandungan azolla tinggi asam amino dan protein sehingga tidak ada efek samping ketika mencampur pellet dengan azolla.

Selain sebagai pakan, azolla juga mempunya segudang manfaat lainnya seperti penjernih air. Bagi petani ikan biasanya bermasalah dengan kualitas air akibat penumpukan zat-zat kimia beracun sehingga membuat air menjadi keruh dan berbau. Azolla memiliki kemampuan fitoremediasi dimana dapat menghilangkan, memindahkan, atau menghancurkan kontaminan dalam tanah dan air bawah tanah.

Untuk awal budidaya, sebaiknya membeli bibit azolla di toko-toko pertanian. Meskipun azolla sangat mudah ditemui dalam sawah, namun biasanya pertumbuhan azolla sudah tercampur dengan tumbuhan air lainnya, seperti kayu apung dan lemna sehingga hasilnya tidak 100% murni tumbuhan azolla.

Media dalam budidaya azolla bisa terbuat dari kolam terpal, kolam permanen, plastik UV atau nampan. Dari tiga media tersebut plastik UV merupakan bahan paling murah dengan harga Rp18 ribu per meter. Ketinggian kolam dan air untuk budidaya azolla juga harus diperhatikan. Azolla memiliki akar yang tidak panjang, sehingga semakin rendah dengan sumber nutrisi di dasar kolam akan semakin baik. Namun, risiko jika memberi air terlalu sedikit adalah kekeringan ketika lupa menambah air.

“Mungkin idealnya diberi air hingga ketinggian 10-15 sentimeter saja. Jadi ketika telat memberi air masih cukup aman,”ujar Febri.

Setelah media dibuat, kemudian diberi pupuk, tanah, dan air. Bisa juga ditambahkan EM4 yang berwarna kuning yang dicampur dengan molase dengan perbandingan 1:1. EM4 dan molase didiamkan selama satu malam terlebih dahulu untuk mengaktifkan mikroorganisme, baru dimasukkan ke dalam media tanam dan setelah itu bibit baru ditebar. Setelah 7 – 10 hari bibit azolla mulai berkembang dan berkumpul pada suatu tempat. Kemudian, azolla ditepuk-tepuk agar menyebar keseluruh kolam. 

Related News