BSIP Papua Dampingi Proses Ubinan & Panen di Telaga Sari
Jagadtani - Pengubinan dan proses panen di lokasi pertanaman varietas Inpari 32 dan Biosalin 2, dilakukan Kelompok Tani Telaga Kencana yang didampingi BSIP Papua bersama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Merauke. Hadir dalam kegiatan tersebuta, Ka. BPS Kabupaten Merauke dan tim, tim Ditjen Tanaman Pangan dan Pusdatin Kementan, serta mahasiswa Polbangtan Manokwari.
Telaga Sari merupakan salah satu kampung di Distrik Kurik yang menjadi daerah pengembangan Oplah di Merauke. Total target Oplah kampung Telaga Sari adalah 888 Ha sedangkan target keseluruhan kegiatan Oplah di kampung Telaga Sari mencapai 1058 Ha termasuk lahan swadaya masyarakat.
Sebagai informasi tentang Ubinan adalah cara untuk melihat perkiraan hasil panen tanaman padi melalui pengambilan titik sampel dengan cara diukur dengan ukuran 2,5 x 2,5 m² yang kemudian hasilnya diukur dan ditimbang. Berdasarkan Uninan maka hasil tersebut yang dapat dijadikan dasar dalam penentuan produksi dalam 1 hektar.
Berdasarkan hasil ubinan pada 2 petakan varietas berbeda (± 5 Ha), angka yang diperoleh adalah 7.4 ton per hektar untuk Inpari 32 sedangkan untuk Biosalin 2 sebesar 6.2 ton per hektar. Menurut Agustinus Yoga Priyanto, dengan adanya program Oplah ini, produktifitas meningkat signifikan sebanyak 2.5 - 3 ton per hektar yang sebelumnya hanya mendapatkan sekitar 3 - 4 ton (paling tinggi). Selain ke dua varietas tadi, di lahan Perbenihan BSIP Papua, juga ditanami varietas Biosalin 1, inpari 36, inpari 47 dan inpari 48.
Hal ini juga dibenarkan oleh Haryanto, Kepala Kampung Telaga Sari sekaligus petani dalam wawancaranya. Beliau merasakan dampak dari adanya program Oplah ini. Menurutnya, produktifitas sebelumnya hanya berkirsar antara 3 – 3.5 ton per hektar, dengan adanya program Oplah ini, produktifitas meningkat hingga 7 ton per Hektar.
Sementara itu tim dari Pusdatin Kementan menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan lahan berupa poligon dari program Pompanisasi, Padi Gogo dan Oplah di Merauke. Hasil dari poligon ini kemudian akan disampaikan kepada BPS untuk menjadi data pertanian kabupaten Merauke.
Lebih lanjut, Agustinus juga menyampaikan bahwa dengan adanya pendampingan dari BSIP Papua, petani telah menerpakan inovasi khususnya dari segi budidaya. Terlihat dari varietas yang digunakan yakni Biosalin 2 yang mana sangat membantu petani dalam pertanaman ke 3. Menurutnya, pada pertanaman ke 3 beberapa wilayah di Merauke rentan terhadap air payau yang mengairi sawah, sehingga penggunaan varietas Biosalin 2 dapat menjawab permasalahan tersebut.
Menutup wawancara, Ghalih P. Dominanto, S.Pt. M.P. mewakili Kepala BSIP Papua menyampaikan bahwa lokasi ini merupakan salah satu lokasi kegiatan perbenihan padi yang didampingi oleh BSIP Papua untuk mendukung program Oplah ini. Beliau berharap dengan adanya kegiatan perbenihan ini, dapat menjawab kebutuhan petani akan ketersediaan benih.