Observasi Lapang Penetapan Ayam Murung Panggang Mulai Dilakukan
Jagadtani - Populasi ayam Murung Panggang mulai meningkat yang tentunya dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat Kalimantan Selatan.
Ayam Murung Panggang merupakan ayam hasil persilangan antara ayam ras pedaging betina dengan ayam Bangkok jantan.dari Desa Murung Panggang, Kabupaten HSU.
Hasil persilangan tersebut membuat Ayam Murung Panggang memiliki warna bulu hitam dengan penampakan seperti ayam kampung, namun dengan bobot badan yang tinggi (bobot ayam dewasa dapat mencapai 4 kg.
Dalam rangka menindaklanjuti permohonan penetapan rumpun ayam Murung Panggang dari Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) dan hasil penilaian dari Komisi Penilaian, Penetapan, dan Pelepasan Rumpun/Galur Ternak (KP3RGT), maka dilakukan observasi lapang ayam Murung Panggang.
Kegiatan observasi lapang ini dilaksanakan oleh tim KP3RGT yaitu Dr. Tike Sartika dari BRIN, Nuraini, S.Pt, M.Si dari Ditjen PKH Kementerian Pertanian. Dalam observasi lapang ini didampingi oleh tim penetapan ayam Murung Panggang antara lain dari Dinas Pertanian Kabupaten HSU, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, BPTU-HPT Pelaihari dan BSIP Kalimantan Selatan.
Observasi lapang ayam murung panggang ini bertujuan untuk melihat secara langsung performa ayam murung panggang, perhitungan jumlah dan struktur populasi dan kelembagaannya.
Kegiatan yang dilakukan selama tiga hari dari 17-19 Oktober 2024 ini dilaksanakan di dua kelompokternak yaitu Kelompokternak Sumberdaya Desa Murung Panggang Kecamatan Amuntai Selatan dan Kelompok ternak Sukadamai Desa Sarang Burung Kecamatan Danau Panggang.
Kedua kelompok ternak tersebut memiliki populasi ayam Murung Panggang yang cukup banyak dan telah melakukan kegiatan pembibitan serta pemasaran ayam Murung Panggang baik dalam bentuk bibit (DOC) maupun sebagai ayam potong.
Pemasaran ayam Murung Panggang di kedua kelompok ternak tersebut bahkan telah merambah wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Kelompokternak juga telah dilengkapi dengan mesin tetas dengan kapasitas ratusan butir telur bahkan di Kelompok ternak Sukadamai mampu memproduksi DOC ayam Murung Panggang sekitar 5.000 ekor tiap minggunya.
Dalam observasi lapang, diketahui bahwa kendala utama dalam pengembangan ayam Murung Panggang oleh kedua kelompok ternak tersebut adalah penyakit terutama flu burung (avian influenza).
Beberapa waktu lalu flu burung telah menyerang populasi ayam Murung Panggang bahkan ternak unggas lainnya di Kabupaten HSU. Dengan adanya pencegahan penyakit seperti vaksinasi AI diharapkan dapat menekan penyebaran penyakit flu burung sehingga para peternak tetap dapat mengembangkan ayam Murung Panggang dengan baik mengingat permintaan ayam Murung Panggang baik dari bibitnya (DOC) dan sebagai ayam potong yang tinggi dari berbagai daerah.
Dengan dilakukannya observasi lapang ini menjadi salah satu tahapan dalam menetapkan ayam Murung Panggang sebagai ayam lokal khas Kabupaten Hulu Sungai Utara sebagai hasil kearifan lokal masyarakat setempat sehingga tidak diklaim oleh daerah lain serta menjaga kelestarian ayam Murung Panggang.
Saat ini, ayam murung panggang banyak berkembang di Kabupaten HSU, namun belum ditetapkan sebagai rumpun ayam khas Kalimantan Selatan. Dengan adanya penetapan bahkan sampai pelepasan ayam murung panggang ini diharapkan dapat menjadi ayam unggulan khas Kalimantan Selatan serta dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat serta sumber pendapatan.