Merawat Burung Jalak Suren
“Cara merawatnya gampang, pagi kita keluarkan dijemur 15 menit. Sambil dijemur, kandangnya kita bersihkan, diganti makan sama minumnya. Lalu kita mandikan, setelah itu dijemur, dijemurnya jangan sampai kelamaan, kasihan kepanasan.”
JAKARTA - Bagi Sahabat Tani yang bertempat tinggal di daerah pedesaan mungkin sudah tidak asing lagi dengan burung suren (asian pied starling) atau sering disebut dengan jalak uren. Jalak suren kini menjadi salah satu burung favorit yang memiliki nilai jual cukup tinggi.
Burung ini banyak ditemui di hutan sekunder terbuka, dataran rendah yang banyak ditumbuhi pohon tinggi dan gelagah, dan daerah yang dekat dengan sumber air menjadi habitat jalak suren. Seperti jenis jalak lainnya, jalak suren memilih lubang pohon untuk dijadikan sarang saat bertelur.
Terkadang, sarangnya diletakkan di bagian pelepah pohon aren. Ia juga terbiasa hidup dalam kelompok kecil, terkadang berpasangan. Saat hendak tidur, jalak suren selalu berkumpul dan mengeluarkan suara, sehingga terdengar gaduh. Dalam mencari pakan, burung ini tak jarang turun ke tanah dan terkadang mendatangi pinggiran sumber air di tempat dangkal.
Baca juga: Agar Burung Cucak Ijo Gacor
Kepopuleran burung jalak suren memang sudah cukup lama. Kepopulerannya ini tidak lepas dari tingkah uniknya, yaitu penurut dan mudah dijinakkan. Selain itu, pada saat berkicau, jalak suren jantan selalu mengembangkan sayap dan dadanya. Begitu pula dengan bulu kepalanya yang terlihat berdiri saat berkicau.
Bahkan apabila Sahabat Tani bisa melatih burung ini dengan baik, dia juga bisa menirukan satu-dua kata yang diajarkan. Zaenal (34) pria asal Kelurahan Jurang Mangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten ini merupakan pecinta burung, salah satu burung yang ia punya yaitu jalak suren.
“Cara merawatnya gampang, pagi kita keluarkan dijemur 15 menit. Sambil dijemur, kandangnya kita bersihkan, diganti makan sama minumnya. Lalu kita mandikan, setelah itu dijemur, dijemurnya jangan sampai kelamaan, kasihan kepanasan,” ujarnya.
Zaenal memang sudah mahir dalam merawat semua jenis burungnya. Dari mulai memandikan sampai diikutkan ke beberapa kontes. Ia merawat burung jalak ini sudah dua tahun yang lalu.
“Awalnya beli di teman, umurnya masih beberapa bulan, terus saya rawat sampai sekarang sudah dua tahun kurang lebih. Kalau untuk pakan, pagi sambil dijemur saya kasih biji-bijian atau buah, tapi kalau sore kan dijemur lagi jam tiga, saya kasih jangkrik,” ujar pria beranak dua tersebut.
Baca juga: Mutiara Indah dari Benua Afrika
Agar burung jalak dapat diikutkan kontes, Zaenal juga melakukan pelatihan sendiri di rumahnya dengan cara meletakkan sangkar burung di lantai, kemudian buka pintu sangkar secara perlahan. Lalu biarkan burung tersebut berkeliling ruangan.
Selanjutnya, Zaenal mencoba untuk memanggil burung dengan cara bersiul agar dia mau kembali ke sangkar. Jika tidak bergeming, maka bisa dipancing dengan cara menunjukkan makanan yang disuka.
“Kalau melatih, jarak dari tangan kita ke burung itu sekitar lima sampai 10 meter, biar terbiasa dari jauh,” tutupnya.