Karyawan Pupuk Kaltim Merintis Pertanian Hidroponik
Jagadtani - Dapat dikatakan, pada awalnya tak pernah terlintas di pikiran Ali Luthfi bahwa ia akan tertarik untuk menjadi petani. Namun, pria yang menjadi karyawan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) sejak tahun 2008, akhir justru menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat sekitar dengan keberhasilannya merintis Bara Farm.
Awal ketertarikannya menekuni usaha sampingan sebagai petani hidroponik, tentu dari bekal pengalaman bekerja di Pupuk Kaltim. Pria kelahiran Demak, 8 Februari 1986, sering bersinggungan dengan industri pertanian di tempatnya bekerja sehingga kini sukses merintis Bara Farm, pertanian hidroponik buah dan sayuran di Bontang, Kalimantan Timur.
“Sebenarnya saya tidak punya pengetahuan tentang bertani. Tapi saya memang selalu tertarik dengan pertanian, apalagi saya bekerja di Pupuk Kaltim," ujar Luthfi.
Dikatakannya, awal dirinya mencoba hidroponik untuk memanfaatkan waktu luang. Kebetulan, halaman belakang rumahnya bisa dimanfaatkan. Luthfi mulai menanam sayur dan buah seperti kangkung, pakcoy dan melon. Ketika panen, hasilnya pun dibagikan ke tetangga dekat rumah agar bisa sama-sama menikmati.
Tahun 2017, Luthfi lebih dulu mencoba peruntungan menjadi petani konvensional. Tapi sayangnya, karena pengetahuan tentang bertani masih minim, dalam waktu dua tahun, Luthfi tidak berhasil mengembangkan usahanya.
Tak patah semangat, di tahun 2019 Luthfi mencoba peruntungan dengan bertani menggunakan sistem hidroponik, dengan mulai membangun greenhouse ukuran 6×6 meter yang ditanami sayur dan melon. Ternyata pelan-pelan mulai berkembang, hingga saat ini menjadi lima greenhouse melon dan tiga greenhouse sayur, yang akhirnya diberi nama Bara Farm.
"Saya dibantu istri dan tim sedang mempersiapkan tambahan enam greenhouse lagi untuk melon. Alhamdulillah, sekarang Bara Farm bisa menghasilkan rata-rata 30-50 kilogram sayuran per hari, dan 1,5-2 ton melon per bulan,” terang pria yang kini menjabat AVP Pemeliharaan Bangunan dan Sarana Pupuk Kaltim.
Luthfi selalu bisa menyeimbangkan waktu dan perannya sebagai karyawan Pupuk Kaltim dan petani hidroponik. Apalagi, ia selalu mendapatkan dukungan dari rekan kerjanya untuk terus mengembangkan Bara Farm.
Luthfi pun selalu berusaha berbagi ilmu dengan para petani muda di sekitar wilayah domisilinya. Banyak generasi muda yang tertarik mengikuti jejak Luthfi dan berguru ke Bara Farm. Semua diterima Luthfi dengan tangan terbuka.
“Alhamdulillah, saat ini Bara Farm sudah cukup dikenal di Kalimantan Timur. Saya juga selalu berusaha meluangkan waktu berbagi ilmu pertanian hidroponik dengan calon-calon petani muda di Kalimantan Timur," lanjut dia.
Operasional Bara Farm juga membuka pintu rezeki pekerjaan bagi banyak orang. Karena itulah, lewat Bara Farm, Luthfi mendapatkan penghargaan sebagai Duta Petani Milenial Kalimantan Timur dari Kementerian Pertanian selama dua tahun berturut.
Menjalankan usaha tani hidroponik tentu bukan tanpa tantangan. Itu juga dirasakan Luthfi, bahkan sampai saat ini. Salah satu tantangan terbesar adalah biaya investasi. Tapi dengan ketekunan, dia bisa keluar dari kesulitan dengan mengutamakan konsistensi dalam mutu panen. Selain juga terus memacu diri untuk menciptakan inovasi yang positif, terutama soal pemasaran.
Di saat banyak petani bergantung pada off taker, Bara Farm langsung menjual kepada sekitar 500-700 pelanggan tetap sambil memperluas lini penjualan. Berkolaborasi dengan reseller di Samarinda, Balikpapan dan Sangatta. Semua dilakukan demi memastikan pelanggan menerima produk Bara Farm dengan kondisi dan kualitas terbaik.
Meski sudah meraup sukses dari Bara Farm, Luthfi tetap tak melupakan peran utamanya sebagai karyawan Pupuk Kaltim. Menurut Luthfi, salah satu kunci sukses Bara Farm adalah prinsip work-life balance yang selalu menjadi budaya kerja di Pupuk Kaltim. Dampak positifnya, dia masih memiliki cukup waktu untuk kegiatan positif lainnya di luar jam kerja.
“Terima kasih Pupuk Kaltim telah memberikan kesempatan saya untuk membesarkan Bara Farm. Semoga yang saya lakukan bisa menginspirasi insan perusahaan lainnya,” tambah Luthfi.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo, mengapresiasi upaya karyawan Pupuk Kaltim yang bisa memaksimalkan potensi diri dan menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar.
Sejalan dengan tema HUT Pupuk Kaltim ke-47 "Inspiring Generations, Creating Opportunities", Pupuk Kaltim kata Soesilo, selalu mendukung insan Perusahaan untuk berkreasi dan berkarya dalam banyak bidang untuk memberi perubahan positif bagi masyarakat.
"Saya mengapresiasi usaha dan kerja keras Luthfi lewat Bara Farm yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan produk pertanian bermanfaat bagi masyarakat. Semoga ini bisa menginspirasi lebih banyak lagi insan Pupuk Kaltim untuk menjadi saluran keberkahan bagi masyarakat,” papar Soesilo.