Kementan Tingkatkan Kompetensi Kualitas SDM Peternakan
Jagadtani - Kebutuhan produktivitas subsektor di bidang peternakan harus di dukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), memenuhi kebutuhan tersebut maka Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menginisiasi penyusunan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) di bidang keinsinyuran peternakan.
Langkah ini diambil sebagai bentuk implementasi dari amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran, yang mencakup disiplin teknik pertanian, termasuk bidang peternakan. Standar kompetensi yang disusun ini diharapkan menjadi acuan utama untuk memastikan tenaga kerja di sektor peternakan memenuhi kebutuhan industri dan mampu mendukung kemajuan subsektor peternakan nasional.
Pada rapat penyusunan RSKKNI yang berlangsung di Jakarta, Kamis (25/10), Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Tri Melasari, menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penyusunan standar tersebut. “Kami di Ditjen PKH berkomitmen memberikan masukan yang strategis agar RSKKNI ini menjadi acuan utama dalam sertifikasi dan pengembangan program pelatihan di sektor peternakan,” ujar Tri.
Menurutnya, standar yang terstruktur ini penting untuk memperkuat kapasitas SDM di bidang peternakan, mulai dari penerapan teknologi hingga pengelolaan produksi dan pemasaran. “Standar ini akan sangat membantu menghadapi tantangan global dan memenuhi kebutuhan pasar yang semakin kompetitif,” tambahnya.
Rancangan RSKKNI ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya yang digagas oleh Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP). Proses ini kini sedang mendapat masukan teknis dari Ditjen PKH, dan diharapkan menjadi pedoman dalam program pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja peternakan.
Diharapkan, dengan penerapan standar kompetensi ini, sektor peternakan Indonesia akan semakin kompetitif di pasar global, sekaligus mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan produktivitas dan kualitas hasil ternak.