Kompos Dari Ampas Kopi Bikin Tanaman Sehat
jagadtani - Budaya menikmati secangkir kopi menjadi rutinitas yang semakin digandrungi sehingga industri kopi turut berkembang. Tentunya peran yang cukup penting dan menjanjikan dalam perekonomian nasional, industri kopi mempunyai potensi yang besar untuk terus berkembang di Indonesia. Dalam perkembangannya saat ini, Kementerian Pertanian menyampaikan bahwa komoditas kopi merupakan salah satu dari 9 jenis komoditas utama berdasarkan Permentan Nomor 10 Tahun 2022. Demikianpun dengan Pertumbuhan konsumsi kopi tiap tahunnya yang terus meningkat jika dibandingkan dengan produksi kopi.
Dengan konsumsi kopi yang meningkat, tentunya harus mengambil kesempatan dari potensi tersebut melalui memanfaatkan limbah / ampas kopi. Ampas kopi memiliki manfaat adalah untuk menyuburkan tanaman. Kopi sebagai sumber nitrogen, kalium, dan magnesium. Ampas kopi layak menjadi kompos karena bisa diuraikan secara organik.
Pupuk kompos dari limbah kopi ini menjadi alternatif para petani agar mengurangi limbah serta menjadi pilihan tepat mendapatkan pupuk untuk tanaman lain secara lebih ekonomis. Adapun proses pembuatan pupuk kompos dari ampas kopi sebagai berikut.
1. Siapkan bahan kering seperti dedaunan kering dan ranting-ranting
2. Siapkan bahan basah seperti sisa buah-buahan dan sayuran, gulma, serta ampas kopi
3. Tumpuk bahan tersebut setiap lapisan setinggi + 20 cm tiap lapisan, setinggi + 1 m. perbandingan antara bahan kering dengan bahan basah yaitu 4 : 1.
4. Pupuk kompos siap diaplikasikan pada tanaman pada saat 2 – 3 bulan.
Proses pembuatan pupuk kompos ini memerlukan waktu untuk proses dekomposisi.
Selain dicampur dengan bahan-bahan lainnya ampas kopi juga bisa taburkan langsung ke tanah dan membiarkannya dalam jumlah yang sedikit. Dalam kondisi yang kering ampas kopi akan melepaskan nitrogennya. Ampas kopi juga bermanfaat sebagai pengusir hama siput, karena bubuk kopi bersifat abrasif, jadi pembatas tanah yang ditempatkan di dekat tanaman rawan siput yang dapat melindungi tanaman. Di samping itu kandungan kafein pada kopi beracun bagi siput.
Pemanfaatan ampas kopi juga ramah pada ekosistem, yang membantu cacing untuk memakannya. Cacing membantu petani sebagai penyubur tanah.