• 4 December 2024

Optimalkan Lahan, Perhutani dan PG Rajawali I Jalin Kemitraan

uploads/news/2024/11/optimalkan-lahan-perhutani-dan-42543f6a7b4d3a4.jpg

Jagadtani - Demi mengoptimalkan lahan untuk budidaya tebu yang bertujuan meningkatkan produksi gula kristal putih (GKP), Perum Perhutani telah resmi menjalin kerjasama dengan PT PG Rajawali I. Kontrak kerjasama telah ditandatangani di Pabrik Gula Rejo Agung Baru, Madiun pada Senin (04/11).

Dalam penandatanganan kontrak kerja sama tersebut, dihadiri Kepala Divisi Multi Usaha Kehutanan Errik Alberto, Kepala Divisi Regional Perhutani Jawa Tengah Asep Dedi Mulyadi beserta jajaran, Kepala Divisi Regional Jawa Timur Wawan Triwibowo beserta jajaran, Direktur operasional  PG Rajawali I Nanik Sulistyawati, General Manager PT PG Rajawali I unit PG Rejo Agung Baru Ananda Esmas beserta jajaran.

Kerja sama ini mencakup perjanjian kemitraan tebu masa tanam 2024/2025 yang melibatkan Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah dan Jawa Timur serta PT PG Rajawali I unit PG Rejo Agung Baru.

Tentunya dengan kemitraan ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman tebu, memastikan ketersediaan pasokan bahan baku tebu giling yang stabil bagi pabrik gula, serta memperlancar proses produksi gula.

Terpisah, Direktur Operasi Perhutani Natalas Anis Harjanto mengungkapkan bahwa Perhutani optimis dengan kerja sama ini. Perhutani mempunyai tujuan untuk mengoptimalkan potensi lahan untuk pemenuhan kebutuhan gula nasional. “Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan swasembada gula nasional. Dengan mengoptimalkan potensi lahan yang ada, kami yakin dapat meningkatkan produksi tebu” ujar Anis.

Luas lahan yang akan digunakan untuk budidaya tebu dalam kerangka kerja sama ini cukup signifikan. Di wilayah Jawa Timur, lahan seluas sekitar 1.986,550 hektar yang berada di bawah pengelolaan KPH Ngawi, KPH Saradan, KPH Nganjuk, KPH Bojonegoro, KPH Jombang, dan KPH Mojokerto akan dimanfaatkan. Sementara itu, di Jawa Tengah, lahan seluas sekitar 338,610 hektar yang berada di bawah pengelolaan KPH Gundih, KPH Surakarta, KPH Cepu, KPH Purwodadi, KPH Mantingan, dan KPH Blora akan turut berkontribusi.

Related News