Inspiratif! Kisah Anak Petani Lolos di 6 Universitas Luar Negeri
Jagadtani - Meraih pendidikan setinggi-tingginya untuk meraih kesuksesan merupakan impian semua orang. Terlebih lagi, jika proses pendidikan tersebut didukung melalui beasiswa dari pemerintah.
Etik Nur Khasanah namanya, atau akrab disapa Etik. Seorang siswi lulusan MAN 2 Ponorogo, Jawa Timur, berhasil lolos di 6 Universitas Luar Negeri Terkemuka pada 2023 lalu.
Keenam Universitas Luar Negeri tersebut diantaranya:
1. Wageningen University Belanda (Bachelor of Science in Tourism).
2. Monash University Australia (Bachelor of Arts).
3. National Taiwan University (Bachelor of Economics).
4. University of Toronto Mississauga (Studies in Social Science).
5. McMaster University Kanada (MELD Humanities 1 and Social Science).
6. The University of Western Australia (Bachelor of Arts).
Melalui salah satu program beasiswa dari pemerintah melalui Kemendikbudristek, yaitu Beasiswa Indonesia Maju (BIM), Etik lolos dan diterima di 6 Universitas Luar Negeri.
Setelah mempertimbangkan keenam Universitas tersebut, akhirnya Etik memutuskan untuk memilih National Taiwan University dengan jurusan Bachelor of Economics.
Etik memilih jurusan ekonomi karena ia menyenangi keilmuan ekonomi.
"Inilah alasanku untuk kuliah di luar negeri, aku ingin mendalami kebijakan ekonomi Asia langsung dari tempatnya. Sebelumnya, aku telah banyak membaca penelitian dari profesor di universitas tersebut tentang ekonomi Asia," kata Etik dikutip dari situs Puspresnas Kemdikbud.
Terlahir dari keluarga berlatar belakang petani, membuat Etik menjadi seorang yang tangguh, mandiri, dan penuh dedikasi dalam menghadapi setiap tantangan.
Ia belajar bahwa kerja keras dan ketekunan adalah kunci, dan kini ia menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya.
Sukarman, ayah Etik, merupakan seorang petani. Sedangkan ibunya, Siti Mahmudah adalah ibu rumah tangga.
“Ayah biasanya pergi setelah aku berangkat sekolah dan saat zuhur dia pulang, lalu kembali ke sawah lagi untuk bertani,” ujar Etik seperti dikutip dari Tempo.co.
Etik mengungkapkan, orang tua sangat mendukung atas pendidikan anak, karena menurutnya dengan pendidikan dapat meningkatkan kualitas diri dan mengangkat harkat keluarga.
“Mereka memotivasi kami, anak-anaknya, bahwa lewat pendidikan kami bisa mengubah kualitas diri, mengangkat status keluarga, bahkan bisa bertemu dengan banyak orang-orang hebat nantinya,” ungkapnya.
“Aku sangat berharap bisa membanggakan keluargaku. Terutama kepada kedua orang tuaku, aku ingin mereka bangga dan merasa berhasil sudah melahirkan anak-anak hebat," tambahnya.
Kisah Etik memulai mengejar impiannya untuk bisa sekolah di luar negeri saat ia duduk di bangku SMP.
Ia terinspirasi dari salah seorang CEO perusahaan start up pendidikan Ruangguru yakni Belva Devara, karena sering berbagi pengalaman mengenai sekolah di luar negeri.
Sejak saat itu, ia bersemangat dan giat mencari informasi untuk bisa mendapatkan beasiswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di luar negeri.
Tetapi, usahanya belum membuahkan hasil, dan ia harus tetap bersabar sambil mempersiapkan diri lebih baik untuk kesempatan berikutnya.
“Jadi saat itu Kak Belva cerita tentang apa yang ia dapat saat kuliah di luar negeri. Menurutku itu keren banget, banyak belajar tentang culture di luar negeri. Terlebih jadi banyak pandangan karena bisa berdiskusi dengan banyak mahasiswa dari mancanegara. Dari situlah aku bercita- cita untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri,” tutur Etik.
Dari kisah Etik memberikan sebuah pelajaran bagi semua orang, bahwa dengan doa, usaha, dan tekad yang kuat, segala impian dapat digapai tanpa memandang latar belakang atau keterbatasan yang ada.