Tradisi Wiwitan, Ungkapan Rasa Syukur Petani Atas Panen Padi Melimpah
Jagadtani - Memasuki masa panen raya padi, warga Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menggelar tradisi wiwitan, Rabu (13/11/2024). Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
Tradisi wiwitan diawali dengan kirab sejauh satu kilometer dengan memboyong Dewi Sri atau Mbok Sri, sebuah lambang padi dan simbol kemakmuran.
Dalam tradisi ini, peserta kirab juga membawa beberapa macam hasil bumi seperti padi, buah-buahan, hingga nasi wiwit lengkap dengan sayuran dan lauk pauk.
Sesampainya di area persawahan, warga kemudian berdoa yang dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat.
Kepala Desa Ponggok Junaedi Mulyono menjelaskan tradisi wiwitan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas panen padi yang melimpah tahun ini.
Di Desa Ponggok, total lahan sawah ada sekitar 44 hektar. Dari luasan itu, sawah yang sudah memasuki masa panen ada sekitar 24 hektar.
"Dalam setahun, sawah di Desa Ponggok bisa panen sebanyak tiga kali. Potensi ini sekaligus sebagai wujud ketahanan pangan bagi desa," ucapnya.
Tradisi wiwitan ini ditutup dengan menyantap nasi wiwit secara bersama-sama.