Tanaman Kina Mampu Menangkal Covid-19?
“Hasil dari analisis tersebut ditemukan bahwa struktur klorokuin fosfat memiliki kesamaan dengan quinine sulfat. Zat ini terkandung dalam tanaman kina.”
JAKARTA - Saat ini, terdapat beberapa jenis tanaman yang diklaim dapat menangkal wabah virus corona atau COVID-19. Namun perlu diketahui, tidak semua jenis tanaman memiliki kandungan baik untuk dikonsumsi tubuh manusia. Menurut situs Coronaboard.kr, virus ini sudah menyebar cepat ke berbagai 204 negara.
Maka dari itu, banyak orang menyibukkan diri mencari obat penangkal virus tersebut. Salah satunya tanaman kina, tanaman bernama latin Cinchona ini merupakan genus yang memiliki keanggotaan kurang lebih 25 spesies dari suku rubiaceae asal Amerika Selatan.
Baca juga: Tangkal Covid-19 dengan Ubi Ungu
Kandungan di dalam tanaman ini diyakini dapat mengobati berbagai penyakit, karena terdapat senyawa Senyawa alkaloid quinoline, genus Cinchona sp. Lalu ada juga metabolit alkaloid indole-type minor seperti, cinchonamine; quinamine, tetracyclic 3-isocorynantheil, pentacyclic aricine, dan cinchotannic.
Selain itu, tanaman kina juga mengandung asam fenolik seperti: caffeic, chlorogenic, protocatechic p-coumaric acid, epicatechin, phenylpropane-substituted flavane-3-oles, cinchonaines, triterpene, quinovic acid, glycoside quinovin, cincholic acid, anthocyanosides, dan flavonoid.
Melansir dari Kompas.TV, tanaman kina dinilai memiliki potensi sebagai penyembuh virus corona dan tanaman tersebut diklaim dapat menyembuhkan virus lebih cepat. Namun, pembuktian tersebut harus dilakukan dalam waktu dekat, karena akan memakan waktu yang sangat lama dalam pengembangannya.
Cina sendiri mengklaim telah menggunakan tanaman kina sebagai obat corona dan terbukti dapat menyembuhkan wabah tersebut. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendorong penelitian tanaman kina untuk menangkal virus corona.
Penelitian itu pun dilakukaan oleh Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung, yang kini mencoba meneliti sebuah tanaman kina sebagai riset obat virus corona. Riset dilakukan oleh Guru Besar di Fakultas Farmasi, Keri Lestari dengan ditemani Dosen Fakultas Kedokteran, Trully Sitorus. Riset awal diketahui, virus corona termasuk golongan virus RNA, yang memiliki kesamaan dengan virus HIV serta hepatitis C.
Keri pun mencari tahu obat-obatan jenis apa yang telah digunakan dalam menangani virus HIV dan hepatitis C. Salah satunya terdapat klorokuin fosfat. Jenis senyawa yang satu ini merupakan obat anti-malaria dan terkandung dalam ekstrak kulit batang, cabang, dan ranting pohon kina. Kerin mengatakan struktur obat klorokuin fosfat memiliki kesamaan terhadap quinine sulfat.
Baca juga: Kulit Jeruk dapat Melawan Covid-19
“Hasil dari analisis tersebut ditemukan bahwa struktur klorokuin fosfat memiliki kesamaan dengan quinine sulfat. Zat ini terkandung dalam tanaman kina,” jelasnya seperti melansir Pikiran-Rakyat.com, belum lama ini.
Kini UNPAD beserta sejumlah civitas lainnya juga tengah melakukan riset terhadap dosis dan cara pemakaian untuk pasien pada tanaman tersebut. Dengan harapan, temuan ini dapat menjadi penangkal virus pandemi yang telah meresahkan seluruh dunia.