Perjuangan Anak Petani Miskin, Kini Jadi Raja Ritel
Jagadtani - Sahabat Tani tentu sudah tidak asing dengan gerai yang menjual beragam barang dan aksesori murah yang sering dijumpai di pusat perbelanjaan Indonesia yakni Miniso.
Ye Guofu atau akrab disapa Jack Ye adalah sosok di balik kesuksesan ritel populer tersebut sebagai pendirinya.
Siapa sangka, lahir dan besar di keluarga petani yang hidup sederhana, kini menjadi seorang pengusaha sukses dengan jaringan ritel yang tersebar di seluruh dunia.
Melansir The Richest, ia adalah putra bungsu seorang pekerja tani miskin di provinsi Hubei, China.
“Ayah saya biasa membeli kalender dari pasar petani setempat, dan saya melihat foto-foto kota besar seperti Beijing, Los Angeles, dan New York,” kata Ye seperti dikutip Forbes.
“Jadi saya berpikir, ketika saya dewasa, saya akan menjelajah ke luar pegunungan dan melihat seperti apa kehidupan di sana,” tambahnya.
Perjalanan karir Ye sebelum menjadi pebisnis, memiliki kisah yang penuh lika-liku dan tantangan.
Setelah Ye lulus dengan gelar manajemen ekonomi dari Universitas Ekonomi dan Hukum Zhongnan, Ye pindah ke provinsi pesisir Guangdong saat berusia 21 tahun untuk mencari pekerjaan.
Setelah tiga bulan mencari pekerjaan, ia mendapatkan pekerjaan sebagai tenaga penjual di pabrik pipa baja.
Sambil bekerja, ia mencoba menjual tembikar bersama temannya. Namun, karena ketidaksepahaman mengenai tata kelola bisnis, ia memutuskan untuk membuka usaha sendiri yang diberi nama Aiyaya.
Aiyaya menjual kosmetik dan aksesori, dengan fokus pada kebutuhan masyarakat akan barang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Ia memanfaatkan peluang ini dengan menjual semua produknya di bawah 10 yuan.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2013 ia melakukan perjalanan ke Jepang, yang menjadi sumber inspirasinya untuk mendirikan bisnis Miniso.
Miniso didirikan pada 2013, jaringan toko ritel Miniso menjangkau lebih dari 80 negara termasuk Indonesia, dengan menawarkan barang-barang rumah tangga, kosmetik, dan aksesori lainnya dengan harga terjangkau.
Melansir Forbes, Dari 4.330 gerai Miniso di seluruh dunia, sekitar 60% berada di Tiongkok dan sisanya tersebar di 80 negara dan wilayah.
Ye menyebutkan bahwa tujuan mendirikan Miniso adalah untuk menyediakan barang-barang berkualitas dengan harga terjangkau, yang menyasar orang-orang dengan gaya hidup hemat.
Logo Miniso, yang terinspirasi dari ritel ternama Jepang Muji dan Uniqlo, menampilkan desain khas berwarna merah putih dengan ikon tas belanja yang sekilas mirip dengan kedua merek tersebut.
Dengan dukungan kepala desainer Miniso, Miyake Junya, perusahaan ini akhirnya didirikan dan berkantor pusat di Guangzhou sejak tahun 2013.
Toko-toko Aiyaya ditutup secara bertahap dan Ye berfokus sepenuhnya pada merek barunya.
Berdasarkan data Forbes Real Time Billionaires per Jumat (18/11), kekayaan Ye senilai $2,3 miliar atau setara Rp36,4 triliun (kurs Rp15.848), menduduki peringak 1496 orang terkaya di dunia dan 148 orang terkaya di China.