Menteri Zulkifli Hasan Janji Selesaikan Pemblokiran Rekening Peternak Susu di Boyolali dalam Dua Min
Jagadtani - Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia, Zulkifli Hasan, mengunjungi Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada Senin (18/11) untuk menemui peternak dan pengepul susu yang mengeluhkan pemblokiran rekening mereka oleh Kantor Pajak. Pemblokiran ini sudah berlangsung selama beberapa hari dan membuat banyak peternak kesulitan dalam menjalankan aktivitas jual beli susu.
Saat berada di Boyolali, Zulkifli Hasan mendengarkan langsung keluhan dari para peternak yang terdampak. Mereka menyatakan bahwa tanpa akses ke rekening bank, proses transaksi yang menjadi tulang punggung ekonomi peternakan susu menjadi terhambat. Salah seorang pengepul susu, Budi (40), mengungkapkan bahwa pemblokiran rekening ini mempersulit mereka dalam melakukan pembayaran kepada peternak yang menghasilkan susu setiap harinya.
"Ini sudah beberapa hari rekening kami diblokir, dan kami tidak bisa melakukan transaksi. Padahal, usaha kami bergantung pada pembayaran yang lancar agar semua berjalan dengan baik," ujar Budi dengan penuh kekhawatiran. Ia menambahkan bahwa meskipun mereka sudah berusaha mengklarifikasi masalah ini kepada kantor pajak, belum ada solusi yang diberikan.
Masalah Pemblokiran Rekening
Pemblokiran rekening oleh Kantor Pajak ini terkait dengan dugaan ketidaksesuaian laporan pajak yang disampaikan oleh sejumlah peternak dan pengepul susu. Namun, menurut para peternak, mereka tidak diberitahu secara rinci mengenai alasan pasti di balik pemblokiran tersebut. Sebagian besar peternak mengaku telah memenuhi kewajiban pajak mereka dengan baik, dan tidak mengetahui adanya masalah dalam laporan mereka.
Menteri Zulkifli Hasan, yang turut prihatin dengan kondisi tersebut, langsung memberikan arahan kepada pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini. Ia meminta kepada Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., dan Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, SH, untuk segera menyelesaikan masalah pemblokiran rekening yang tengah dihadapi oleh para peternak dan pengepul susu.
"Saya minta kepada Bapak Pj Gubernur dan Bupati Boyolali untuk segera menyelesaikan masalah ini. Kalau dalam dua minggu tidak ada perkembangan, saya akan kembali ke sini untuk memastikan penyelesaian yang tuntas," kata Zulkifli Hasan dengan tegas di hadapan para peternak.
Bantuan dari Menteri Zulkifli Hasan
Selain menanggapi masalah pemblokiran rekening, Zulkifli Hasan juga membawa solusi konkret untuk membantu para peternak susu. Secara pribadi, ia memberikan bantuan berupa alat pendingin (cooler) senilai Rp 400 juta. Alat ini diharapkan dapat membantu para peternak dalam menjaga kualitas susu yang mereka produksi dan meningkatkan manajemen stok.
Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa alat pendingin sangat penting untuk memastikan susu tetap terjaga kualitasnya sebelum sampai ke pengepul atau konsumen. "Dengan alat pendingin ini, peternak bisa menjaga kualitas susu lebih lama, serta dapat mengelola stok susu dengan lebih baik. Ini sangat penting agar para peternak tidak perlu khawatir dengan kerugian akibat susu yang tidak terjaga dengan baik," ujarnya.
Bantuan alat pendingin ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung sektor peternakan susu di Boyolali, yang merupakan salah satu daerah penghasil susu terbesar di Jawa Tengah. Diharapkan, bantuan ini dapat membantu peternak meningkatkan daya saing dan memastikan produk susu yang dihasilkan memiliki kualitas terbaik.
Pentingnya Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah
Menteri Zulkifli Hasan juga mengingatkan pentingnya kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menangani masalah yang dihadapi oleh para peternak. Menurutnya, masalah yang dialami oleh peternak susu tidak hanya berkaitan dengan permasalahan administratif, tetapi juga mempengaruhi sektor perekonomian daerah.
"Saya mengajak untuk memperkuat kolaborasi, baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan semua pihak terkait, agar masalah ini bisa segera diselesaikan dengan cepat. Peternak adalah tulang punggung ekonomi di daerah ini, dan kita harus memastikan mereka bisa terus berproduksi dengan lancar," tegas Zulkifli Hasan.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana, A.S., M.M., yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti arahan dari Menteri Zulkifli Hasan untuk menyelesaikan masalah pemblokiran rekening ini. "Kami akan berkoordinasi dengan pihak pajak dan pemerintah daerah untuk memastikan para peternak bisa kembali beroperasi seperti biasa," ujar Nana Sudjana.
Bupati Boyolali Janji Selesaikan Masalah
Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, SH, juga mengungkapkan komitmennya untuk segera menangani masalah pemblokiran rekening yang dihadapi oleh para peternak dan pengepul susu. "Kami akan bekerja sama dengan pihak pajak dan memastikan peternak bisa segera mengakses rekening mereka kembali. Ini adalah hal yang sangat penting bagi kelangsungan usaha mereka," ungkap Bupati Said.
Bupati Said juga menekankan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi dan mengupayakan penyelesaian secepat mungkin. "Kami berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini dalam waktu dua minggu, sesuai dengan arahan Menteri Zulkifli Hasan. Jika dalam waktu tersebut masalah belum tuntas, kami akan meminta dukungan lebih lanjut dari pemerintah pusat," tambahnya.
Harapan Para Peternak
Para peternak dan pengepul susu yang hadir dalam pertemuan tersebut menyambut baik perhatian yang diberikan oleh Menteri Zulkifli Hasan, Pj Gubernur Jawa Tengah, dan Bupati Boyolali. Mereka berharap agar masalah pemblokiran rekening dapat segera diselesaikan dan sektor peternakan susu dapat terus berkembang tanpa hambatan.
"Saya sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Menteri Zulkifli Hasan dan juga perhatian dari pemerintah daerah. Mudah-mudahan dalam dua minggu ke depan masalah ini bisa selesai, sehingga kami bisa kembali beraktivitas dengan lancar," ujar Siti (35), seorang peternak susu dari Boyolali.
Tantangan yang Dihadapi Peternak Susu
Boyolali, yang dikenal sebagai daerah penghasil susu terbesar di Jawa Tengah, memang menghadapi berbagai tantangan dalam sektor peternakan susu. Selain masalah pemblokiran rekening, peternak juga sering menghadapi fluktuasi harga susu yang tidak stabil, serta tantangan dalam pengelolaan pakan dan kesehatan ternak.
Namun, dengan adanya perhatian dari pemerintah pusat dan daerah, serta bantuan berupa alat pendingin, peternak di Boyolali berharap dapat lebih fokus dalam meningkatkan kualitas susu yang mereka produksi. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk susu Boyolali di pasar yang semakin kompetitif.
Peluang dan Potensi Peternakan Susu Boyolali
Boyolali memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor peternakan susu, terutama dengan adanya dukungan dari pemerintah. Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan peternakan, peningkatan kualitas pakan, serta pengelolaan stok susu yang lebih efisien menjadi kunci utama untuk meningkatkan hasil produksi susu di daerah ini.
Para peternak juga berencana untuk mengembangkan jaringan pemasaran yang lebih luas, agar susu yang dihasilkan dapat dipasarkan tidak hanya di Jawa Tengah, tetapi juga di luar daerah. Dengan kualitas susu yang terjaga dan manajemen yang baik, diharapkan peternak Boyolali dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Kunjungan Menteri Zulkifli Hasan ke Boyolali membawa angin segar bagi para peternak dan pengepul susu di daerah tersebut. Dengan bantuan alat pendingin senilai Rp 400 juta dan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan masalah pemblokiran rekening dalam waktu dua minggu, diharapkan sektor peternakan susu di Boyolali dapat segera pulih dan berkembang lebih baik.
Zulkifli Hasan juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh peternak. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan sektor peternakan susu di Boyolali dan daerah lainnya dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta perekonomian lokal.