Jagadtani - Meningkatkan kemampuan masyarakat di kawasan konservasi yang merupakan program pemerintah dengan tujuan mendongkrak kesejahteraan masayarakat sekitar Taman Nasional menjadi tujuan utama dalam Bimbingan Teknis (bimtek) Pemberdayaan Masyarakat yang diadakan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata bersama Komisi IV DPR RI. Kegiatan yang diselenggarakan di Hall Room Hotel Bolote, Sofifi, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara (18/11/2024).
Sebagai program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Kawasan hutan melalui peran aktif masyarakat dalam kegiatan-kegiatan pemberdayaan sehingga dapat mewujudkan tata kelola kawasan konservasi yang lebih optimal. Bimtek pemberdayaan masyarakat ini dihadiri sebanyak 54 peserta yang berasal dari perwakilan 13 (tiga belas) Kelompok Tani Hutan (KTH) binaan Balai Taman Nasional Aketajawe Lolobata. Perwakilan dari ketigabelas kelompok yang hadir, merupakan kelompok yang selama ini aktif dalam menjalankan bidang usahanya yang kemudian mengajukan proposal bantuan sebagai upaya untuk meningkatkan produktifitas kelompok.
Kepala Balai TN Aketajawe Lolobata, Irwan Efendi mengungkapkan, "Bimtek pemberdayaan masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya konservasi dan pengelolaan sumber dayaalam yang berkelanjutan, serta meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara lestari. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan usaha yang berbasis pada potensi yang dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan taman nasional."
Lebih lanjut Irwan mengatakan bahwa pentingnya meningkatkan kesadartahuan masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati serta mengembangkan kerjasama antara masyarakat, dan pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.
Selanjutnya, Anggota Komisi IV DPR RI Alien Mus memberikan arahan pada Bimtek ini dengan penekanan pada pentingnya pengelolaan dan pelestarian kawasan Konservasi sebagai warisan untuk generasi mendatang, selain itu beliau juga menyampaikan bahwa program pemberdayaan masyarakat ini adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan alternatif mata pencaharian untuk meningkatkan ekonomi lokal tanpa harus mengorbankan lingkungan.
"Tanah Maluku Utara sebegitu kaya akan sumber daya alam hayati, merupakan warisan yang harus dirasakan untuk generasi Maluku Utara secara turun temurun," pungkas Alien Mus, dalam sambutannya sekaligus membuka acara bimtek.
Sebelum meninggalkan acara, Alien Mus didampingi kepala balai melakukan penyerahan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) kepada perwakilan dari 13 kelompok secara simbolis. Pada kesempatan ini, Alie Mus juga berkesempatan melihat langsung produk hasil usaha kelompok dan memberikan apresiasi atas keberhasilan kelompok dalam menciptakan produk-produk yang tentunya bernilai ekomis ini, produk tersebut antara lain madu organik
KTH Lembah Madu dan berbagai kerajinan tangan hasil karya kelompok Gau Handicraft. Setelah coffee break, acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi bimtek, pertama yang disampaikan oleh Irfandy Aznur dari Balai TN Aketajawe Lolobata, dengan judul: Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Kawasan TN Aketajawe Lolobata. Materi kedua oleh Beny Siregar dari Burung Indonesia, dengan judul: Pentingnya Menjaga Kelestarian Alam.
Setelah pemaparan dari kedua narasumber, dilanjutkan dengan segmen diskusi. Perwakilan dari Kelompok Kosa Masure menanyakan tentang program pemberdayaan masyarakat yang sudah dan yang akan dilaksanakan, serta strategi apa dilakukan untuk mengembangkan program pemberdayaan masyarakat. Sedangkan perwakilan dari Kelompok Tani Hutan Makatanoan Mandiri menyampaikan kendala yang selama ini dihadapi oleh kelompoknya, yaitu berkaitan dengan upaya memasarkan hasil produknya berupa tepung popeda berbahan dasar kasbi (singkong).
"Kami kesulitan dalam hal pemasaran hasil produk kami, dalam artian bagaimana memperluas pasar, sehingga produk kami bisa laku lebih banyak”, ujar Taib selaku perwakilan dari Kelompok Tani Hutan Makatanoan Mandiri.
Kepala SPTN Wilayah II Maba, TN Aketajawe Lolobata, Irfandy Aznur menambahkan bahwa program pemberdayaan masyarakat akan membantu masyarakat dalam mengembangkan sumber pendapatan alternatif, seperti usaha berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan, sehingga akan meningkatkan taraf hidup dengan tetap menjaga kelestarian alam sekitar. Melalui program ini, masyarakat juga akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya konservasi, keanekaragaman hayati, dan dampak positif bagi lingkungan, yang mendorong perilaku ramah lingkungan.
Pada kesempatan yang sama, Beny Siregar dari Burung Indonesia juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam di sekitar kita, karena ini merupakan aset yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Kegiatan bimbingan teknis pemberdayaan masyarakat ini merupakan rangkaian dari program Pemberdayaan Masyarakat Taman Nasional Aketajawe Lolobata, dimana program ini sejalan dengan arahan dari direktorat teknis terkait bahwa kegiatan pendampingan kepada masyarakat merupakan kegiatan yang wajib dilakukan secara berkelanjutan. Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial keluarga, serta untuk pemberdayaan masyarakat sekaligus mendorong keterlibatan masyarakat dalam menjaga kawasan konservasi.