• 4 December 2024

BRIN Kembangkan Kitosan Sebagai Penghantar Obat

uploads/news/2024/11/brin-kembangkan-kitosan-sebagai-58414992cec32a2.jpg

Jagadtani - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan kitosan, senyawa serbaguna yang memiliki beragam manfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Kitosan merupakan senyawa alami yang berasal dari cangkang krustasea seperti udang dan kepiting. 

Zat yang dihasilkan dari kulit udang ini memiliki beberapa kelebihan, seperti bisa dijadikan obat, kosmetik, dan bahan makanan yang aman serta ramah lingkungan.

Dilansir BRIN, kitosan memiliki potensi besar sebagai penghantar obat.

Sistem penghantaran obat merupakan suatu teknologi atau formulasi yang membawa obat ke dalam tubuh dan mengantarnya ke dalam ke tempat atau target seperti sel organ atau jaringan. 

Kitosan dapat melindungi obat dari kerusakan di dalam tubuh, hasilnya efek obat akan lebih maksimal dan efek samping berkurang.

Kitosan yang tengah dikembangkan oleh BRIN dapat diolah dalam berbagai bentuk, seperti kapsul, gel, hingga perban luka.

Ada beberapa metode untuk penghantaran obat mulai dari oral, topikal, transdermal, parenteral atau injeksi dan juga organ baik itu melalui hidung, mata dan rektal.

Peneliti dari Pusat Riset Kimia Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kelompok Riset Kimia Molekul Fungsional dan Surfaktan, Anita Marlina mengatakan “Jadi sistem penghantar obat ini memiliki kelebihan seperti untuk frekuensi pemberian obat dapat dikontrol, obat dapat sampai ke target dengan tepat, dan juga efek samping dapat dihindari, sehingga efek dari obat tersebut dapat maksimal,” ujar Anita.

Menurutnya, bentuk formulasi kitosan sebagai penghantar obat dapat berupa larutan, serbuk, partikel, film, kerangka, gel, serat ataupun kepingan.

Akan tetapi kitosan ini memiliki keterbatasan, yaitu tidak mudah larut pada pH fisiologis, yaitu pH yang ada didalam tumbuh manusia.

Sehingga solusinya adalah dengan mofisikasi untuk meningkatkan kelarutan, stabilitas, dan biokompatibilitas.

Modifikasi kitosan dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni kimia dengan pengelana gugus fungsi berupa ikatan kovalen grafting, ikatan silang (ionik), fisik dapat dengan formulasi nanopartikel dan pembentukan hidrogen, sementara dengan biologi dapat dengan hidrolisis enzimatik. 

Potensi aplikasi pengobatan kitosan, termasuk penghantar obat dan pembalut luka, telah menjadi subjek penelitian substansial oleh BRIN.

Kemajuan di bidang ini telah menghasilkan nanopartikel kitosan, yang mampu memperpanjang kerja obat dalam tubuh. Sistem penghantaran obat yang memanfaatkan kitosan telah diteliti untuk berbagai tujuan pengobatan, termasuk obat anti mikroba, anti radang, dan kanker.

“Harapannya riset dan inovasi kitosan pada obat dapat dikembangkan lebih lanjut terutama dengan memodifikasi struktur kitosan yang didukung oleh teknik komputasi sehingga meningkatkan kelarutan di dalam air dan dapat dipergunakan untuk berbagai jenis obat,” ucap Anita. 

Related News