Budi Daya Tilapia dan Rumput Laut Kepulauan Solomon Dapat Dukungan KKP
Jagadtani - Langkah strategis pengembangan kapasitas budi daya tilapia dan rumput laut di Kepulauan Solomon mendapatkan dukungan kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Kerja Sama Selatan-Selatan yang bertujuan memperkuat sektor perikanan lintas negara dan mencapai visi ‘Pacific Elevation’ yang lebih maju dan sejahtera, dengan dukungan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan melalui Lembaga Dana Kerja sama Internasional (LDKPI).
"Kegiatan ini adalah wujud keberlanjutan komitmen Indonesia sebagai pionir dalam Kerja Sama Selatan-Selatan untuk meningkatkan kapasitas negara-negara berkembang di Pasifik. Kami berharap kegiatan ini dapat membangun masa depan ketahanan pangan yang lebih berkelanjutan serta mendukung stabilitas ekonomi dan politik di kawasan Pasifik," terang Kepala BPPSDM KP I Nyoman Radiarta dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Jumat (7/12)
Sebagai bagian dari pengembangan kapasitas ini, BPPSDM KKP mengirimkan Tim Tenaga Ahli Perikanan Indonesia untuk melaksanakan ‘Dispatch Expert Program’ ke Kepulauan Solomon pada November 2024. Tim mengunjungi Pulau Guadalcanal, pusat budi daya tilapia, dan Pulau Wagina, yang merupakan sentra penghasil rumput laut terbesar di Pasifik, untuk mempelajari langsung kebutuhan dan potensi sektor akuakultur lokal.
“Dengan pengalaman dan teknologi yang dimiliki, Indonesia berkomitmen untuk berbagi praktik terbaik guna meningkatkan daya saing produk rumput laut di Kepulauan Solomon. Upaya ini diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan dan perekonomian masyarakat setempat,” jelas Nyoman.
Kepulauan Solomon yang selama ini dikenal sebagai mitra strategis Indonesia di kawasan Pasifik memiliki potensi besar sebagai produsen rumput laut, namun masih membutuhkan dukungan dalam peningkatan keterampilan pengolahan produknya.
Budi daya rumput laut yang diperkenalkan sejak tahun 2002 kini mendukung sekitar 600 petani dan menyumbang tiga persen dari PDB negara tersebut, dengan sebagian besar produksinya diekspor ke Tiongkok dengan harga sekitar 4 USD per kilogram.
Hasil dari program ini akan menghasilkan Grand Design Roadmap Capacity Building 2025-2028, yang mencakup dokumen sesi pelatihan teknis, identifikasi kebutuhan sarana dan prasarana, serta indikator capaian dalam aspek sumber daya alam, manusia, sosial budaya, dan kelembagaan. Grand Design ini akan mengintegrasikan unsur-unsur dari program Ekonomi Biru KKP dan program strategis BPPSDM, termasuk Smart Fisheries Village.
Inisiatif ini akan ditawarkan kepada Kepulauan Solomon dan kawasan Pasifik secara umum sebagai bagian dari promosi teknologi dan inovasi produk perikanan Indonesia.
Sebagai informasi, rumput laut dan tilapia masuk dalam lima komoditas unggulan ekspor produk perikanan yang terus dikembangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Menteri Sakti Wahyu Trenggono telah menginisiasi pembangunan modeling budi daya tilapia dan rumput laut berkelanjutan di Karawang, Jawa Barat, dan Wakatobi, Sulawesi Tenggara untuk pengembangan kualitas dua komoditas tersebut.