Tingkatkan Produksi Susu, FFI Siap Investasi 500 Sapi Perah
Jagadtani - Dalam mewujudkan program pemerintah dalam meningkatkan konsumsi susu nasional dan memperkuat ketahanan pangan, tentu Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pelaku usaha di bidang industri persusuan.
Kebutuhan untuk mendapatkan dukungan tersebut oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda saat menerima kunjungan perwakilan PT. Frisian Flag Indonesia (FFI), Hendro Harijogi Poedjono selaku Komisaris FFI, membahas rencana investasi sapi perah (9/12).
FFI menyampaikan komitmennya untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis dan Minum Susu melalui investasi 500 ekor sapi perah ditahun 2025. Hal ini menjadi langkah nyata FFI dalam mendukung peningkatan jumlah populasi sapi perah di Indonesia. Agung mengapresiasi langkah ini, dan mendorong FFI untuk meningkatkan jumlah investasinya guna mempercepat pencapaian swasembada susu di Tanah Air.
Agung turut menyoroti pentingnya kemitraan strategis antara pemerintah dan sektor swasta. Agung berharap pelaku usaha seperti FFI dapat terus memperkuat kolaborasi dengan para peternak lokal, termasuk dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas susu nasional. Dalam pertemuan tersebut dibahas juga mengenai rencana kunjungan tim Ditjen PKH ke Pujon, Malang, juga menjadi salah satu upaya untuk memperkuat kemitraan ini. Kegiatan tersebut akan mencakup pembaruan kemitraan, serta tinjauan lokasi dan pengecekan infrastruktur peternakan disana.
“Kami membutuhkan lebih banyak sapi perah untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kemitraan yang solid antara pemerintah, industri, dan peternak lokal sangat penting untuk mewujudkan swasembada susu,” ujar Agung.
FFI menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah dan berkomitmen untuk terus membantu Ditjen PKH dalam meningkatkan populasi sapi perah serta kualitas produksi susu nasional. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong terciptanya ekosistem peternakan yang berkelanjutan dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.