Warga Latondu Selamatkan Penyu Terjerat Pukat
Jagadtani - Empat ekor penyu yang terlilit pukat berhasil diselamatkan oleh masyarakat Pulau Latondu. Tentunya keberhasilan penyelamatan ini menjadi bukti akan kepedulian terhadap kelestarian satwa laut.
Cerita awal dari penyelamatan penyu laut dimulai dari personil Resort Latondu, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I, Balai Taman Nasional Taka Bonerate, menerima laporan dari anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMP) bernama Suparman, mengenai penemuan empat ekor penyu terlilit pukat hanyut oleh seorang nelayan setempat bernama Bolleng. Penyu-penyu tersebut ditemukan saat nelayan tersebut melintasi perairan Pulau Latondu Kecil sepulang dari memancing.
Dari dalam pukat, ditemukan empat ekor penyu, terdiri atas tiga ekor dalam kondisi hidup dan satu ekor telah mati. Penyu yang masih hidup segera diselamatkan dan dibawa ke Pulau Latondu Besar untuk dilaporkan, sementara penyu yang mati terpaksa dibiarkan hanyut karena kondisinya yang sudah membusuk dan hancur.
- Penyu Hijau (Chelonia mydas) - Panjang: 45 cm, Lebar: 33 cm
- Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) - Panjang: 33 cm, Lebar: 20 cm dan Panjang: 40 cm, Lebar: 28 cm
Sebagai langkah tanggap, tim Resort Latondu melakukan serangkaian tindakan, termasuk observasi terhadap kondisi penyu, pelepasliaran ke habitat aslinya, pendokumentasian proses, serta penyusunan laporan Berita Acara Pelepasliaran dan laporan ke aplikasi memento.
Penemuan ini menjadi pengingat pentingnya kesadaran kolektif dan kearifan tradisional masyarakat pulau dalam menjaga kelestarian satwa laut yang dilindungi. Dengan langkah cepat yang dilakukan, tiga ekor penyu tersebut kini telah kembali ke lautan, menambah harapan akan keberlangsungan hidup populasi penyu di kawasan ini.
Kepala Balai Ali Bahri mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerja sama seluruh pihak yang terlibat dalam upaya ini. Terkhusus Buat Bapak Suparman dan Bolleng serta personil Resort Latondu SPTN Wil. I Tarupa