• 21 January 2025

Mengenal Jamur Upas, Penyakit Tanaman Kakao

uploads/news/2024/12/mengenal-jamur-upas-penyakit-698100316b4d4d2.jpg

Jagadtani - Berbagai penyakit kerap ditemui pada tanaman Kakao, termasuk jamur upas atau yang sering disebut sebagai pink disease.

Penyakit jamur upas (Upasia salmonicolor) hampir dapat ditemui di seluruh negara penghasil kakao. Penyakit ini disebabkan oleh aktivitas pathogen dari kelompok jamur basidiomycetes yaitu Upasia Salmonicolor pada tanaman.

Patogen ini bersifat polifag yaitu memiliki beberapa inang antara lain, kopi, kakao, karet, teh, kina dan beberapa tanaman keras lainnya. Infeksi penyakit ini menyebabkan kematian (dieback) pada pohon terutama bila terjadi pada pangal batang dan lebih banyak menimbulkan kerusakan serta kerugian hasil pada tanaman berumur 2 sampai 6 tahun.

Gejala serangan yang tampak adalah:

1. Daun-daun pada ranting yang sakit mendadak menjadi layu, dan mongering namun tidak gugur dan masih tetap melekat pada cabang yang terinfeksi, walaupun cabang telah mati

2. Pada bagian bawah cabang atau ranting yang terinfeksi ditemukan jamur membentuk miselium tipis menyerupai benang benang berwarna putih dan mengkilat seperti sutera atau perak.

3. Ditemukan seperti bintil-bintil yang melekat pada kulit cabang yang merupakan tubuh buah jamur

4. Kulit cabang di bawah kerak menjadi busuk dan gejala dapat meluas serta mengakibatkan kematian. Pada stadium ini jamur membentuk banyak basidium yang menghasilkan basidiospora yang dapat terbawa angina.

5. Setelah gejala penyakit meluas dalam satu pohon, cabang atau ranting yang sakit dapat patah karena kulit cabang di bawah kerak membusuk dan rapuh selanjutnya tanaman mati.

Kondisi yang sangat sesuai untuk perkecambahan basidiospora U. salmonicolor yaitu:

1. Lingkungan dengan kelembaban 96%-100% atau adanya titik air,

2. Suhu 28- 30º C dengan cahaya terang ataupun gelap.

3. Cuaca lembab atau mendung dengan curah hujan yang relatif tidak terlalu tinggi dan merata sepanjang hari.

Tindakan pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan:

1. Mengelola kebun agar penyebaran dan infeksi patogen tidak terjadi dengan praktek budidaya yang tepat,

2. Pemotongan cabang/ ranting yang terserang kira-kira 30 cm di bawah bagian yang terinfeksi, dan dibakar,

3. Membersihkan miselium pada gejala awal yang menempel pada cabang yang sakit,

4. Menghilangkan dan memusnahkan sumber inokulum yang terdapat di dalam maupun di luar kebun,

5. Memelihara naungan dengan baik agar kondisi kebun tidak lembab,

6. Aplikasi fungisida misalnya cabang diolesi tridemorf atau tembaga dengan konsentrasi 10%

Related News