• 8 January 2025

Apresiasi Peternak Kebumen Atas Respon Cepat Kementan Tangani Penyakit Hewan

uploads/news/2025/01/apresiasi-peternak-kebumen-atas-5790669930d930e.jpg

Jagadtani - Merespon wabah Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang ternak di Desa Sitigentar, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah langsung dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kebumen.

Tindak cepat dalam menangani wabah Lumpy Skin Disease (LSD) memberi peternak setempat apresiasi atas respons sigap yang diberikan, setelah laporan tentang gejala penyakit tersebut disampaikan melalui Hotline Crisis Center Kementan, 0811-1182-7889.

Burhan, salah satu anggota kelompok ternak di Desa Sitigentar, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas tindakan cepat tersebut.

"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kebumen, BBVet Wates dan Puskeswan atas respon cepatnya dalam menanggulangi gejala penyakit LSD di kecamatan Wirid Kebumen. Dukungan ini semakin memperkuat semangat para peternak dalam memelihara hewan ternaknya," ujarnya.

Setelah mendapat laporan, Kepala BBVet Wates, Hendra Wibawa, beserta timnya langsung melakukan penyidikan lapangan, pengobatan, pemberian vitamin, serta sosialisasi kepada peternak untuk pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut. Hal ini juga sejalan dengan arahan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, yang menekankan pentingnya pelayanan yang cepat dan efektif untuk peternak.

"Teman-teman petugas, dokter hewan, medik veteriner, dan penyuluh, ini saatnya kita semua bergerak bersama. Berikan pelayanan terbaik kepada peternak, agar mereka tidak panik dalam menghadapi wabah penyakit. Kuncinya adalah komunikasi yang baik, informasi yang jelas, dan memastikan peternak tahu bahwa kami ada untuk membantu mereka," kata Agung di Kantor Kementan Jakarta, Jumat (3/1/2025).

Selain menangani kasus di Kebumen, tim BBVet Wates pada hari yang sama juga melakukan pengamatan kesehatan ternak serta monitoring penyakit hewan di sejumlah daerah lain, antara lain Kabupaten Ngawi, Blitar, Pati, Purworejo, Gunung Kidul, dan Wonogiri.

Kementan terus mengedukasi peternak untuk menjaga kesehatan ternak mereka di tengah wabah. Langkah-langkah preventif seperti vaksinasi hewan sehat, menjaga kebersihan kandang, memisahkan ternak yang sakit, serta segera menghubungi petugas kesehatan hewan untuk mendapatkan pengobatan, menjadi bagian dari upaya menjaga kestabilan kesehatan hewan dan mencegah penyebaran penyakit.

Upaya ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan nasional dengan memastikan ternak tetap sehat dan produktif.

Related News