Pencegahan Kunci Mengatasi Penyebaran Penyakit Hewan Ternak
Jagadtani - Penyakit hewan ternak kembali mengancam para peternak yang sedang berusaha memenuhi target swasembada daging. Demi mengatasi resiko penyebaran penyakit hewan ternak, termasuk penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan kegiatan sosialisasi dan edukasi pada peternak.
Langkah Kementan dalam memberikan edukasi sangat terkait penyakit hewan menular strategis (PHMS), terutama Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman peternak akan risiko penyebarannya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan, Tri Melasari, menegaskan bahwa komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) menjadi langkah strategis untuk mencegah penyebaran PMK yang dapat merugikan peternak.
"Lebih baik mencegah daripada mengobati. Edukasi yang kami lakukan hari ini di Garuda Farm adalah bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan pengetahuan peternak tentang PMK, cara pencegahannya, dan pentingnya biosekuriti," ujarnya.
Dalam kegiatan ini, tim Ditjen PKH memberikan sosialisasi mengenai gejala PMK, langkah-langkah pencegahan, serta prosedur penanganan hewan yang terinfeksi.
Tri Melasari juga menambahkan bahwa keterlibatan aktif seluruh pihak, termasuk peternak, pemerintah daerah, asosiasi profesi, dan masyarakat umum, sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan pencegahan.
"Dengan kolaborasi yang baik, kita dapat melindungi ternak dari ancaman PMK dan menjaga produktivitas peternakan nasional," imbuhnya.
Kegiatan di Garuda Farm ini diharapkan menjadi model yang dapat diterapkan di berbagai daerah, guna memperluas jangkauan edukasi dan menciptakan kesadaran bersama tentang pentingnya pencegahan PMK.
Kementan berkomitmen untuk terus mendorong upaya vaksinasi dan edukasi dalam menghadapi tantangan kesehatan hewan di masa mendatang.