• 6 February 2025

Irwasum Polri Apresiasi Budidaya Benih Jagung Bhayangkara

uploads/news/2025/01/irwasum-polri-apresiasi-budidaya-534831d3329f88c.jpg

Jagadtani - Inovasi dalam mendukung ketahanan pangan nasional ditunjukan jajaran Polres Blitar dengan menciptakan dan membudidayakan benih jagung unggulan bernama Benih Hibrida Jenis TKS 234 yang diberikan nama Bhayangkara.

Atas inovasi tersebut, diapresiasi oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol. Dedi Prasetyo 

Inovasi ini diharapkan menjadi salah satu langkah nyata mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintah.

“Terima kasih kepada masyarakat tani, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Polres Blitar Polda Jatim, Primkopol Resor Blitar, dan CV Lang Buana yang telah bersinergi dalam inovasi ini. Semua pihak telah berkontribusi besar dalam mendukung Program Ketahanan Pangan melalui budidaya benih jagung berkualitas tinggi,” ujar Komjen Dedi dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (21/01/25).

Komjen Pol. Dedi Prasetyo selaku Ketua Gugus Tugas Pangan Polri, berharap Benih Jagung Bhayangkara ini mampu meningkatkan produktivitas jagung dalam negeri sekaligus menjadi bukti kontribusi nyata Polri dalam mendukung visi pemerintah untuk ketahanan pangan nasional.

“Diharapkan benih jagung ini tidak hanya memberikan manfaat besar bagi para petani, tetapi juga mampu sukses mendukung ketahanan pangan yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto,” terang Jenderal Bintang Tiga.

Benih Jagung Bhayangkara memiliki keunggulan utama berupa ketahanan terhadap akar yang kokoh dan batang yang tidak mudah rebah, serta toleransi tinggi terhadap penyakit. Selain itu, produktivitas benih ini sangat kompetitif. Bobot per 1.000 biji benih berkisar 367,89 gram, dengan kadar protein mencapai 9,10 persen dan kandungan karbohidrat sebesar 85,43 persen.

Dari sisi hasil panen, benih ini memiliki potensi produktivitas tinggi, yaitu 12,72 ton per hektare, dengan hasil bersih panen sekitar 10,44 ton per hektare. Proyek budidaya perdana dimulai pada 28 Agustus 2024 di lahan seluas 0,686 hektare milik Polres Blitar, yang terletak di samping Mako Polres Blitar.

Ketika dipanen pada 18 Desember 2024, proyek ini menghasilkan 2.115 kilogram jagung gelondongan. Setelah melalui proses pipil basah, hasilnya mencapai 1.820 kilogram, dan setelah disortir kering, menghasilkan 1.456 kilogram benih siap tanam. Jumlah ini setara dengan kebutuhan benih untuk 100 hektare lahan jagung.

“Jika lahan di Kabupaten Blitar diperluas untuk budidaya benih jagung, tentu akan semakin banyak benih yang dihasilkan, yang pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan jagung nasional dalam jumlah yang lebih besar,” tutur mantan Asisten SDM Kapolri.

Sebagai bagian dari program ketahanan pangan nasional, Polri juga telah meluncurkan Gerakan Tanam Jagung Serentak di seluruh Indonesia. Program ini menargetkan 1,7 juta hektare lahan jagung di seluruh wilayah Nusantara. Hingga saat ini, Polri telah berhasil menanam jagung di lahan seluas 3.727 hektare, dengan target mencapai 300 ribu hektare pada kuartal pertama 2025.

Program ini dirancang untuk menggerakkan seluruh elemen masyarakat, termasuk petani dan pemerintah daerah, dalam mendukung ketahanan pangan. Dalam pelaksanaannya, Polri menggunakan teknologi modern berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk monitoring dan evaluasi melalui aplikasi Gugus Tugas Polri.

“Kami memanfaatkan teknologi untuk menganalisis pelaksanaan program ini secara optimal. Kami dan jajaran di wilayah bekerja keras untuk terus mendukung pemerintah dengan menggerakkan seluruh elemen masyarakat agar target 1 juta hektare lahan jagung tercapai, sehingga dapat memproduksi hingga 4 juta ton jagung pada tahun 2025,” tutur lulusan Akabri tahun 1990.

Sebagai bagian dari komitmen ini, hari ini Polri bersama Menteri Pertanian melaksanakan kegiatan Tanam Jagung Serentak di seluruh Indonesia, yang dipusatkan di Desa Karangmukti, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang. Program ini menjadi tonggak penting untuk merealisasikan target besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Dedi menyampaikan bahwa sinergi antara Polri, pemerintah, dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan program ini. Polri juga berkomitmen untuk terus memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak guna memastikan keberlanjutan program ketahanan pangan nasional.

“Dengan kerja sama yang kuat dan teknologi yang mendukung, kami optimistis target ini akan tercapai. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional,” pungkas Dedi.

Program ini tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi jagung, tetapi juga diharapkan dapat memberikan dampak positif langsung terhadap kesejahteraan petani. Dengan hasil yang melimpah, program ini mampu menciptakan ketahanan pangan yang kokoh sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di berbagai daerah.

Polri berharap benih jagung Bhayangkara yang dikembangkan dapat menjadi solusi inovatif untuk memperkuat ketahanan pangan di Indonesia. Dengan produktivitas tinggi, kualitas unggul, dan dukungan teknologi, program ini diyakini dapat menjadi katalisator dalam membangun ketahanan pangan berkelanjutan.

Upaya Polri ini mencerminkan komitmen institusi untuk mendukung penuh visi pemerintah dalam menciptakan kemandirian pangan nasional, sekaligus membangun Indonesia yang lebih kuat, sejahtera, dan mandiri.

Related News