Berbekal Teknologi, Chickin Indonesia Bikin Peternak Untung
-
-
"Chickin Indonesia hadirkan teknologi bagi peternak ayam Indonesia"
-
"Tubagus Syailendra W. "
"Berawal dari terlalu seringnya makan ayam, berujung dengan tertarik dengan bisnis ayam. Dengan modal terbatas, bukan bisnis kuliner berbahan dasar kuliner yang dipilih tetapi justru beternak ayam yang kini besar dengan nama Chickin Indonesia."
Jagadtani - Nama besar Chickin Indonesia telah menyebar di kalangan peternak ayam di Indonesia. Berdiri pada tahun 2020, Chickin Indonesia memiliki salah satu misi untuk dapat memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat Indonesia.
Namun siapa yang menyangka dibalik suksesnya Chickin Indonesia adalah tiga anak muda, salah satunya bernama Tubagus Syailendra W. Kisah sukses Chickin Indonesia diceritakan pria ini pada tim Jagadtani, selepas dirinya menjalani rutinitas olahraga lari di kawasan SCBD.
"Dari dulu saya sudah suka berbisnis atau berdagang, akhirnya ketika menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya - Malang bertemu dengan dua rekan yang memiliki minat sama dalam mahasiswa wirausaha (MW). Modal awal dengan tiga juta langsung kami gunakan untuk beternak ayam." Ujarnya.

Namun, bila orang lain akan memilih mencoba usaha kuliner, Tubagus Syailendra W. bersama kedua rekannya justru memilih beternak ayam. Dimulai tahun 2017, dengan modal sebanyak tiga juta, ternak ayam potong mulai dilakoni ketiga mahasiswa dari Universitas Brawijaya.
"Modal awal sangat kecil yang semakin berkembang berkat mengikuti berbagai lomba hingga dana hibah dari kampus. Dulu kami belum memiliki tekanan besar dalam mendirikan usaha karena masih muda, intinya jika gagal maka harus segera mencoba lagi dengan modal pengalaman sebelumnya." Ungkap Tubagus Syailendra W.
Dengan kemampuan tiga mahasiswa yang berbeda jurusan, secara perlahan mulai dapat mengatasi berbagai kendala yang sering dialami peternak ayam di Indonesia, seperti kendala pada porsi pakan ayam, permasalahan kondisi kandang, hingga kesulitan dalam penjualan ayam siap potong.
"Kuliah di kota Malang memberikan keuntungan bagi kami untuk lebih dekat dengan para peternak sehingga dapat menjalankan dan mengetahui seluk beluk dunia peternakan ayam. Berbagai permasalahan yang kerap dialami peternak ayam membuat kami berusaha untuk mencari jalan keluar agar mereka para peternak tetap dapat bertahan hingga memiliki keuntungan."

Chickin Indonesia merupakan perusahaan teknologi pada bisnis perunggasan. "Tujuannya kami berupaya meningkatkan penghasilkan peternak melalui Apps, IOT dan lainnya. Kami juga menawarkan end to end solution bagi peternak dengan menyediakan pakan, bibit (doc), vaksin hingga kami dapat membeli hasil panennya. Dengan kata lain, peternak hanya cukup duduk Manis saja untuk mendapatkan hasilnya "
Dengan keuntungan yang ditawarkan Chickin Indonesia, kini telah tersebar 12 ribu kandang di seluruh Indonesia. "Mayoritas berada di Pulau Jawa, sedangkan sisanya berada di Kalimantan, Sumatera hingga Sulawesi. Sementara untuk yang kami berikan modal atau kontrak berjumlah lima persen dari siklus panen sebanyak 45 juta ekor ayam."
Inovasi yang dihadirkan Chickin Indonesia juga memberi nilai tersendiri bagi para peternak ayam di seluruh Indonesia, alhasil banyak peternak yang secara organik bergabung dengan perusahaan ini.
Selain membeli hasil panen para peternak ayam sebagai rekanannya, Chickin Indonesia juga menyediakan olahan ayam. Dengan nama produk Chickin Fresh yang terdiri dari daging ayam berkualitas langsung dari peternakan. Chickin Fresh tersedia berbagai variasi ayam potong dan karkas utuh dalam bentuk fresh maupun frozen dengan berbagai keunggulan.
Keunggulan Chickin Indonesia dalam menyediakan daging ayam potong frozen berkualitas, telah dibuktikan dengan lebih dari 200 perusahaan besar sebagai partner bisnis mereka. Tentunya keberhasilan tiga anak muda dalam menjalankan bisnis teknologi peternakan unggas, tidak lepas dari keberhasilan mereka membaca peluang.
Walau pertumbuhan Chickin Indonesia cukup pesat, Tubagus Syailendra W. mengatakan bahwa keinginan untuk mengutamakan memberikan pelayanan terbaiknya bagi para peternak." Sebenarnya keinginan kami sangat sederhana, Chickin Indonesia harus tumbuh tetapi tidak secara instan. Kami ingin tetap berkelanjutan dengan usia yang panjang, jika memungkinkan dapat bertahan hingga seratus tahun mendatang. Jadi bagian internal yang terpenting dengan mengutamakan memberikan service bagi para peternak." Pungkasnya.