• 25 November 2024

Mengenal Direct Seeding Jarwo Riding

uploads/news/2020/04/mengenal-direct-seeding-jarwo-345026eada2869b.jpg

Jika dibandingkan dengan transplanter, direct seeder padi memiliki keunggulan antara lain memiliki metode yang sederhana, efektif dan efisien solusi kurangnya tenaga kerja pertanian.”

JAKARTA - Balai Besar Pengembangan Mekanisme Pertanian (BBP Mektan), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan), telah menghasilkan berbagai prototipe alat dan mesin pertanian (alsintan), salah satunya yaitu direct seeding jarwo tipe riding.

Mesin penanam benih padi ini merupakan mesin penanam dengan menggunakan benih langsung tanpa disemai terlebih dahulu, tidak seperti halnya pada mesin riding transplanter. Tebar benih langsung (direct seeder) merupakan solusi dalam penyelesaian masalah tanam padi pada musin penghujan, di mana jumlah air sangat besar dimusim tersebut.

“Jika dibandingkan dengan transplanterdirect seeder padi memiliki keunggulan antara lain memiliki metode yang sederhana, efektif dan efisien solusi kurangnya tenaga kerja pertanian,” kata Kepala BBP Mektan, Agung Prabowo, dalam keterangan tertulis Balitbangtan, belum lama ini.

Baca juga: Molases Tebu Atasi Kelangkaan Alkohol

Direct seeder padi di lahan sawah ini, lanjutnya, merupakan implementasi alat tanam padi yang dapat mengatur jumlah jatuhnya benih serta dilengkapi dengan dua komponen pembuka alur. Pertama pembuka alur benih, pembuka alur air, lalu satu komponen penggulud yang tersusun dalam satu unit direct seeder.

“Unit ini akan digandeng dengan menggunakan traktor spesial yang digunakan pada rice transplanter tipe riding,” ujarnya.

Alat tanam direct seeding jarwo tipe riding ini dioperasikan dengan cara dikendarai dan dioperasikan satu orang operator, memiliki jumlah baris tanam sebanyak delapan baris dengan jarak tanam 20:40 sentimeter (pola tanam jarwo), dengan lima pengaturan jarak tanam dalam baris yaitu 12, 14, 16, 18, 22 sentimeter.

“Alat tanam ini berkapasitas 2,17 jam per hektare, dengan kecepatan jalan rata-rata 1,92 kilometer per jam dan lebar kerja 2400 sentimeter,” jelasnya.

Baca juga: Jajar Legowo Atasi Keterbatasan Air

Selain itu, keunggulan alat tanam ini yaitu memiliki skid yang dirancang khusus untuk meratakan permukaan tanam, membuat alur benih dan membuat alur air di samping alur benih. Alur air dimaksudkan untuk mengurangi jumlah air pada permukaan benih sehingga benih tidak mudah terbawa air dan dilengkapi dengan protective seed yang bertujuan agar benih jatuh berkelompok.

“Dengan dihasilkannya inovasi mesin direct seeding jarwo tipe riding ini diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian sekaligus sebagai solusi dari permasalahan keterbatasan tenaga kerja pertanian, dan mahalnya biaya produksi,” tutupnya.

Related News