• 5 April 2025

Mendag Busan Dorong Produsen Coklat Lakukan Ekspor

uploads/news/2025/02/mendag-busan-dorong-produsen-6529165cb5adba3.jpg

Jagadtani - Menteri Perdagangan Budi Santoso, atau Mendag Busan mengatakan kualitas coklat Indonesia dapat bersaing secara global sehingga akan mendukung produsen coklat di Blitar untuk melebarkan sayap ke pasar mancanegara dengan cara ekspor.

Untuk mendorong ekspor produsen coklat lokal, Kementerian Perdagangan mempunyai program prioritas, yaitu Program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

Hal ini disampaikan Mendag Busan saat mengunjungi Kampung Coklat di Blitar, Jawa Timur hari ini, Selasa, (4/2). Turut hadir Bupati Blitar Rini Syarifah. Sementara itu, Mendag Busan didampingi Sekretaris Jenderal Kemendag Isy karim.

“Kami melihat besarnya kapasitas produksi coklat dan potensi wisata di Kampung Coklat di Blitar. Coklat diambil dari petani di Blitar dan sekitar Jawa Timur, kemudian hasil produksinya dipasarkan di dalam negeri. Dengan rekam jejak ini, kami mendorong produsen coklat di Blitar untuk menggiatkan pasar ekspor,” ujar Mendag Busan pasca kunjungan.

Selain kapasitas produksi yang mumpuni, Mendag Busan juga mengapresiasi dukungan Kampung Coklat bagi UMKM di sekitar daerah operasinya. Kampung Coklat turut menyokong UMKM di sekitar kawasan melalui konsep desa wisata dan edukasi coklat bagi anak-anak.

Mendag Busan mengatakan, ada sejumlah peluang yang terbuka jika para produsen coklat lokal ikut memanfaatkan UMKM BISA Ekspor. Selain membuka pasar ekspor bagi coklat lokal, UMKM BISA Ekspor juga dapat mengoptimalkan upaya hilirisasi coklat. Sehingga, Indonesia dapat meningkatkan ekspor produk coklat jadi alih-alih ekspor bahan baku.

“Kami mengajak produsen coklat dan UMKM coklat untuk ikut Program UMKM BISA Ekspor. Kami ingin coklat yang beredar di pasar global benar-benar datang dari negara produsen coklat. Jangan sampai Indonesia hanya menjadi eksportir bahan baku dan pasar produk coklat yang sudah jadi,”kata Mendag Busan.

Kampung Coklat telah beberapa kali ikut serta dalam program pengembangan kapasitas pelaku usaha untuk keperluan ekspor. Kampung Coklat termasuk salah satu perusahaan yang difasilitasi Kemendag untuk mendapatkan sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) pada 2024. Pada tahun tersebut, peminat fasilitasi HACCP mencapai 500 perusahaan.

Selain itu, Kampung Coklat merupakan salah satu peserta dalam New Export Breakthrough (NEXT) Kemendag 2024. Program tersebut merupakan kerja sama Kemendag dengan Business & Export Development Organization (BEDO). Programini terdiri atas pendampingan ekspor secara daring dan tatap muka selama satu tahun untuk perusahaan terpilih di sektor perkebunan.

Pada 2024, negara tujuan ekspor kakao dan produk kakao Indonesia meliputi India, Amerika Serikat, Malaysia, Tiongkok, dan Estonia.

Selain dorongan untuk merambah pasar ekspor, Mendag Busan juga mendorong perluasan akses pasar domestik untuk produk-produk coklat lokal. Caranya,denganmemperkuat kemitraan antara produsen coklat dan jaringan ritel. Harapannya, kemitraan tersebut mampu memperluas pemasaran produk coklat di tingkat domestik sehingga makin dikenal masyarakat.

“Kami lihat, Kampung Coklat sudah bermitra dengan ritel-ritel lokal di Jawa Timur. Kami harap, pemasaran semakin meluas ke berbagai ritel di seluruh Indonesia. Sehingga, produk-produk coklat Blitar juga dapat ditemui di berbagai swalayan dan minimarket di semua kota di Indonesia,” pungkas Mendag Busan.

Related News