• 14 March 2025

Indonesia Ekspor Vaksin Hewan ke 95 Negara

uploads/news/2025/02/indonesia-ekspor-vaksin-hewan-1619857326b96bd.jpeg

Jagadtani - Kebutuhan vaksin hewan ternak untuk mengatasi berbagai penyakit semakin meningkat. Produk vaksin buatan Indonesia telah dilirik oleh banyak negara, termasuk Negara Irak.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, saat bertemu dengan perwakilan Irak yang mengungkapkan ketertarikan untuk mengimpor vaksin penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari Indonesia.

Kunjungan delegasi Irak, yang dipimpin oleh Muntadher Mohammed Kareem, diinisiasi atas dukungan PT Vaksindo Satwa Nusantara, produsen vaksin hewan asal Indonesia yang telah mengekspor produknya ke berbagai negara. Namun, Agung menjelaskan bahwa produksi vaksin LSD dan PMK di Indonesia saat ini masih terbatas pada satu serotipe.

"Prospek masa depan pengendalian penyakit zoonosis sangat menjanjikan. Dengan terus berkembangnya teknologi dan meningkatnya kolaborasi global, kita dapat berharap untuk melihat lebih banyak vaksin dan obat baru yang efektif. Upaya ini tidak hanya akan melindungi hewan tetapi juga manusia, mencegah wabah besar, dan menjaga kesehatan global," kata Agung.

Menurut Agung, industri obat hewan Indonesia berkembang pesat dalam satu dekade terakhir. Saat ini, terdapat 77 fasilitas produksi obat hewan yang tersebar di tujuh provinsi, dengan berbagai jenis produk mulai dari produk biologik (vaksin), farmasetik, premiks, hingga obat alami. Indonesia juga telah mengekspor produk biologic (vaksin), farmasetik (antibakteri dan antiprotozoa), premiks (asam amino dan mineral), dan obat hewan lainnya ke 95 negara dengan nilai ekspor mencapai USD 1,9 miliar atau sekitar Rp 29 triliun selama 2017–2024.

Kementerian Pertanian memastikan kualitas dan keamanan obat hewan yang diproduksi di dalam negeri melalui mekanisme sertifikasi cara pembuatan obat hewan yang baik (CPOHB) dan registrasi produk.

“Pengembangan obat hewan merupakan langkah penting menuju dunia yang lebih sehat. Dengan inovasi ini, kita tidak hanya melindungi hewan tetapi juga melindungi diri kita dari ancaman penyakit yang bisa menyebar secara global,” ujar Agung.

Agung menegaskan bahwa Indonesia terbuka untuk kerja sama lebih lanjut dengan Irak, terutama dalam pertukaran ilmu pengetahuan dan inovasi, serta investasi di bidang kesehatan hewan.

Related News