• 8 April 2025

Petani Sambas Panen Perdana Padi Di Lahan Buah

uploads/news/2025/02/petani-sambas-panen-perdana-49259e52aec7582.jpeg

Jagadtani – Panen perdana padi dengan metode tumpang sisip berhasil diperoleh setelah kerja keras petani di Sambas - Kalimantan Barat. Para petani berhasil melakukan Panen dan Tanam Bersama Padi Lahan Kering Tumpang Sisip di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pemangkat, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Kamis (20/02).

Dengan metode tumpang sisip, panen padi perdana  dilakukan pada lahan antara kelapa dan jeruk, menggunakan benih hasil swadaya petani. Dengan keberhasilan ini, pada penanaman selanjutnya diberikan bantuan dari Kementerian Pertanian.

Seusai lakukan panen, Plt Direktur Jenderal Perkebunan beserta rombongan berlanjut lakukan tanam di lahan tusip jeruk.

Berbagai upaya terus dilakukan Kementerian Pertanian demi mendukung program swasembada pangan nasional, salah satunya melalui Direktorat Jenderal Perkebunan mendorong program tanam padi di lahan kering maupun lahan perkebunan.

Sebagai informasi, sejak 2021 Direktorat Jenderal Perkebunan, melalui BBPPTP Medan dan BPTP Pontianak, telah memberikan berbagai bantuan kepada petani di Kabupaten Sambas. Bantuan tersebut meliputi alat penyemprot (Knapsack Sprayer), benih kelapa, pupuk, herbisida, unit pengering portable bertenaga surya, serta benih kopi liberika dan kelapa genjah. Total bantuan yang disalurkan mencapai ribuan unit dan ton dengan tujuan meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.

Seusai lakukan panen dan tanam, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya panen perdana padi lahan kering sekaligus penyaluran benih kepada petani di Desa Jelutung. “Kami bersyukur dapat berkumpul di sini untuk merayakan panen perdana padi lahan kering sekaligus menyalurkan benih kepada petani. Ini adalah langkah nyata menuju swasembada pangan,” ujar Heru.

Lebih lanjut Heru mengungkapkan, selain panen perdana padi lahan kering, juga dilakukan penyaluran benih padi Inpari 32 sebanyak 10 ton dan benih calon Inpago 13 Fortiz seberat 400 kg. Benih-benih ini disalurkan kepada petani di Desa Jelutung, Kecamatan Pemangkat, Kabupaten Sambas, yang merupakan lokasi prioritas penanaman padi lahan kering.

“Kami berharap petani segera menanam benih ini sesuai jadwal tanam yang telah direncanakan. Pendampingan akan terus dilakukan hingga masa panen,” harap Heru.

Heru menambahkan, “Pemerintah tidak akan berhenti memberikan bantuan. Kami memastikan harga gabah dibeli dengan harga yang layak, yakni 6.500 rupiah per kilogram. Kita harus terus berusaha untuk mengejar produksi demi mencapai swasembada pangan.”

Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat berkontribusi signifikan terhadap kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.

Lusiana, salah satu petani asal Desa Jelutung, menjelaskan, lahan yang digunakan untuk program ini adalah tumpang sisip dengan jeruk Sambas dan tanaman sawit. “Padi gogo kami bisa dua kali tanam dalam setahun, artinya ada kenaikan Indeks Pertanaman (IP) dari tahun sebelumnya. Dengan adanya program ini, kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus membantu mewujudkan swasembada pangan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sambas, A. Mubarok, juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Sambas. “Potensi lahan kering di Sambas akan terus kita optimalkan untuk mendukung swasembada pangan,” ungkapnya.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, sebelumnya mengatakan, pencapaian swasembada pangan merupakan bagian dari komitmen pemerintah dan sinergi dengan para petani serta pihak terkait untuk memastikan ketahanan pangan yang kuat sekaligus mengurangi ketergantungan pada impor.

“Upaya peningkatan produktivitas melalui program seperti Padi Lahan Kering sangat penting dilakukan, salah satu kunci strategis mendukung visi Presiden dalam mewujudkan kemandirian pangan dan kesejahteraan petani,” ujar Mentan Amran.

Related News