• 23 November 2024

Balitbangtan Siapkan Obat Herbal DBD

uploads/news/2020/04/balitbangan-siapkan-obat-herbal-26288d0f28b3659.JPG

JAKARTA - Kondisi pancaroba membuat Demam Berdarah Dengue (DBD) masih terus mengintai. DBD merupakan penyakit infeksi virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

Demam berdarah dengue dapat membuat penderitanya mengalami pendaharan mimisan, gusi berdarah, muntah darah, bintik-bintik merah di kulit. DBD bahkan menjadi penyakit yang sangat mengancam jiwa karena menyebabkan kerusakan sejumlah organ seperti paru, hati, jantung dan tekanan darah.

Baca juga: Minyak Kelapa Tingkatkan Imunitas Tubuh

Tingkat terjangkitnya penyakit DBD di masyarakat Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara. Untuk itu, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengembangkan formula untuk DBD dengan menggunakan beberapa bahan herbal yang secara empiris sudah dimanfaatkan untuk pengobatan.

Formula ini sudah dikerjasamakan dan dikomersialisasikan dengan pihak industri obat dan fitofarmaka dengan nama dagang "DEHAF". Formula ramuan DBD ini terdiri dari daun jambu klutuk yang mengandung senyawa tanin dan flavonoid yang bisa menghambat pertumbuhan virus dengue serta menambah jumlah trombosit.

Bahan lainnya yaitu ekstrak daun pepaya yang dapat meningkatkan sel darah merah dan sel trombosit. Sementara daun Meniran mengandung filantin dan hipofilatin yang mampu melindungi sel hati dari zat berupa parasit, obat-obatan, virus maupun bakteri.

Baca juga: Molases Tebu Atasi Kelangkaan Alkohol

Untuk menambah daya tahan tubuh bisa ditambahkan temu ireng dan kunyit. Kepala Balitbangtan Dr. Fadjry Djufry berharap agar formula ini bisa dikembangkan lagi dan diujicobakan untuk bisa membantu pengobatan COVID 19, mengingat kandungan bahan aktif yang ada diduga juga ampuh untuk virus COVID 19.

“Untuk itu perlu adanya sinergi penelitian antara Balitbangtan maupun Lembaga riset lain yang antara lain sudah diinisiasi melalui program PRN obat herbal terstandar dan fitofarmaka,” katanya.

Related News