Potensi Daun Kelor (Moringa) Matcha-nya Indonesia
"Daun Kelor menyimpan potensi besar yang dapat dijadikan sumber pendapatan bagi petani hingga pelaku bisnis. Bahkan kandungan daun kelor atau Moringa dapat mengalahkan Matcha."
Jagadtani - Potensi daun kelor sangat dapat diandalkan sebagai penghasilan alternatif bagi petani. Namun sayangnya, potensi Moringa oleifera atau daun kelor masih belum dimanfaatkan.
Padahal di Indonesia, seperti di Nusa Tenggara Timur hingga daerah lainnya, pohon kelor tumbuh liar dan sangat subur. " Di Nusa Tenggara Timur, pohon kelor belum dibudidaya dengan baik. Mungkin karena belum mengetahui manfaatnya sehingga dibuang hingga masih dipandang sebelah mata." Ungkap dr. Andree Hartanto, Sp.OG.

dr. Andree Hartanto, Sp.OG yang fokus membesarkan potensi besar daun kelor dengan mendirikan La Moringa. Berbagai olahan dari daun kelor telah dihasilkan dan telah menembus pasar internasional.
Menurut dr. Andree Hartanto, Sp.OG, potensi daun kelor sangat besar untuk dijadikan sumber pendapatan. Pasar internasional masih sangat terbuka. "Kualitas daun kelor dari Indonesia sangat bagus, tidak kalah dengan negara lain. Bahkan Indonesia, masuk tiga negara besar sebagai penghasil bubuk daun kelor."

Dari hasil penelitian, kandungan daun kelor tidak kalah dibandingkan matcha. "Bisa dikatakan Moringa sebagai matcha nya Indonesia. Dari segi kandungan nutrisi dapat mengalahkan Matcha." Tutur dr. Andree Hartanto, Sp.OG.
Dari kandungan vitamin C, A, E, protein, serat fiber dan kalsium dapat mengungguli dari kandungan pada Matcha.

Seperti halnya Matcha, dari olah daun kelor maka dapat dijadikan berbagai olahan makanan. Berbagai olahan Daun kelor dapat dijadikan es krim, teh, nasi daun kelor, kue lapis hingga kopi.
Olahan Moringa yang dapat dijadikan santapan setiap hari. Daun kelor dapat meningkatkan energi, menjadi nutrisi bagi kulit, dapat mendetoksifikasi hati maupun jantung, menurunkan gula darah, meningkatkan pernapasan dan meningkatkan mood.


Menurut Abdullah, budidaya pohon kelor sangat mudah karena cukup menancapkan batangnya. Walau bisa juga dengan menyemai dari biji buah kelor.
"Menurut saya, menanam daun kelor dari batang lebih cepat. Daunnya dapat dipanen setelah memasuki usia tiga hingga empat bulan dari masa tanam. Pohon kelor dapat berkembang dengan baik, semakin sering dipetik maka rasa daun kelor makin nikmat. Terlebih lagi buat sayur dari daun kelor." Ucap Abdullah.
Dengan kelebihan daun kelor, tentu membuka peluang sebagai usaha budidaya bagi Sahabat Tani.