• 20 March 2025

Pelepah Pisang, Alternatif Bahan Baku Wadah Makanan

uploads/news/2025/03/pelepah-pisang-alternatif-bahan-373946056da07aa.jpg

Jagadtani - Dengan kejelian yang dilakukan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah berhasil mengembangkan bahan baku alternatif untuk wadah makanan atau food container yang berasal dari pelepah pisang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi volume sampah plastik.

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk BRIN, Sukma Surya Kusumah mengatakan, inovasi ini memanfaatkan teknologi biomassa, dengan mengubah berbagai serat dari tumbuhan menjadi material untuk wadah atau kemasan yang lebih ramah lingkungan.

“Food container berbasis pelepah pisang sangat aman digunakan untuk produk-produk kering. Secara pengujian migrasi tidak menyebabkan perpindahan bahan kimia yang ada di dalam food container ke dalam produk makanan, karena sudah melalui proses untuk menghilangkan bahan-bahan kimia yang berbahaya di dalam pelepah pisang itu sendiri,” ujarnya, saat wawancara dengan Tim Humas BRIN, di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Selasa (4/2) lalu.

Sukma menjelaskan, pembuatan food container berbasis bahan serat atau lignocellulosa fiber bisa diperoleh dari berbagai tumbuhan lainnya selain batang pelepah pisang, seperti pelepah pinang, serat nanas, serat kenaf, dan tanaman jagung. Tumbuhan tersebut pada dasarnya mengandung serat atau selulosa yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan penguat untuk food container.

Sukma bersama salah satu siswa bimbingannya, Aprilia, telah mengembangkan matrik atau perekat yang digunakan untuk membuat food container berbasis bahan alam, yaitu kitosan. Kitosan bisa diperoleh dari cangkang kepiting, udang, tulang ataupun sirip ikan, sehingga sangat ramah lingkungan dan tidak berbahaya untuk kesehatan.

“Secara komersial, food container berbasis pelepah pisang ini belum dimanfaatkan oleh industri secara luas. Akan tetapi, secara teknologi, komposit untuk pembuatan food container yang menggunakan bahan alam lainnya-salah satunya pelepah pinang-sudah dimanfaatkan oleh mitra industri kami, yaitu PT. Jentera Garda Futura, dan sudah dijual di Jakarta, Bandung, dan Bali,” tambahnya.

Sukma mengatakan, kebanyakan wadah atau kemasan makanan yang dikenal masyarakat saat ini berbahan gabus sintetis, plastik, dan karton yang tidak ramah lingkungan. Karena itu, penggunaan food container pelepah pisang membutuhkan treatment yang berbeda dibandingkan yang berbahan plastik konvensional.

Tujuan membuat food container berbahan alam adalah untuk mengatasi masalah limbah plastik yang sulit terdegradasi oleh mikroorganisme. Sehingga, penggunaan food container berbasis pelepah pisang ini hanya untuk sekali pakai karena ketika dibuang hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu untuk terurai.

“Keunggulan food container berbasis batang pelepah pisang adalah pertama ramah lingkungan, kedua, mudah terdegradasi, ketiga, bahan baku melimpah sehingga mudah diperoleh dan lebih murah karena batang pohon yang sudah tidak produktif ini belum dimanfaatkan secara optimal,” jelasnya.

Food container berbasis bahan alam terutama pelepah pisang masih perlu pengembangan lebih lanjut terutama terkait durability atau keawetannya, karena hanya satu kali pakai. 

“Tantangannya adalah bagaimana bisa meningkatkan kemampuan food container ini lebih dari satu kali pemakaian, seperti produk food container berbasis plastik konvensional. Oleh karena itu, perlu penerapan teknologi coating dalam pembuatan food container sehingga bisa dipakai beberapa kali seperti produk food container berbasis plastik konvensional,” pungkasnya.

Related News