Bunga Mawar, Primadona jelang Ramadhan
“Sangat jauh menurun, Alhamdulillah-nya masih dapat untung. Tapi kalau dibanding tahun-tahun sebelumnya jauh beda, mungkin karena ada corona.”
JAKARTA - Bunga mawar selalu menjadi primadona saat menjelang Bulan Suci Ramadhan. Ini karena tradisi masyarakat Indonesia yang kerap mengunjungi makam sanak saudara mereka dengan membawa air bunga mawar untuk menyiramnya ke kuburan.
Meski Kementerian Agama (Kemenag) sendiri sebelumnya sudah mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas ziarah ke makam menjelang bulan Ramadhan 1441 H yang akan jatuh pada 24 April 2020 kemarin.
Baca juga: Brokoli Tingkatkan Imunitas Lawan Covid-19
Namun demikian, imbauan tersebut tak mengurungkan niat sejumlah warga untuk tetap menjalankan aktivitas berziarah tersebut.
Sejumlah warga di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah nampak masih mengunjungi pemakaman dengan melakukan ritual doa.
Aktivitas dalam menyekar pun nampak seperti biasanya.
Selain memanjatkan doa, ziarah kubur juga diisi dengan membersihkan area makam serta membubuhkan bunga mawar di atas tanah makam.
Bunga mawar biasa didapati warga dari para penjual yang menjajakan dagangan di lokasi pemakaman.
Melansir dari CNN Indonesia, harga bunga mawar tabur yang dijual oleh para pedagang bunga di Jalan Kyai Saleh, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, yang pada awalnya dibanderol Rp200.000 per keranjang, kini menjadi Rp450.000 per keranjang.
Para pedagang bunga mengaku harga bunga mawar melonjak karena situasi pandemi Covid-19 yang sedang mewabah saat ini.
Meski pun harga bunga mawar melonjak, tetapi beberapa masyarakat tetap membeli karena hal itu sudah menjadi tradisi kebutuhan bagi masyarakat menjelang Ramadhan untuk melakukan ziarah makam.
Melansir dari ANTARA, bagi para pedagang bunga mawar pada musim ziarah atau "sadranan," menjelang bulan puasa tersebut menjadi kesempatan pedagang bunga untuk mengambil untung dari penjualan bunga.
Hal ini, masyarakat jawa tidak bisa meninggalkan adat budaya itu, untuk menyempatkan pulang kampung untuk berziarah.
Sementara itu, Ryan, pedagang bunga di Tangerang, mengaku masyarakat yang datang ziarah lebih sedikit bila dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Menurutnya, virus corona yang mewabah saat ini berdampak cukup besar terhadap aktivitas masyarakat di lingkungan.
Harga satu kantong plastik bunga mawar biasa dijual dengan harga Rp5.000 untuk ukuran kantong plastik mini.
Selain bunga, kata Ryan, para peziarah juga biasa membeli air bunga mawar.
“Sangat jauh menurun, Alhamdulillah-nya masih dapat untung. Tapi kalau dibanding tahun-tahun sebelumnya jauh beda, mungkin karena ada corona,” ungkapnya kepada Berita Tangerang belum lama ini.
Salah satu penjual bunga tabur asal Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Parmati mengungkap, penjualan bunga tabur tahun ini turun drastis dibandingkan momen yang sama tahun lalu.
Baca juga: Untung Besar Budidaya Nilam
"Sekarang bisa tiga hari tidak laku sama sekali. Orang-orang banyak yang memilih untuk tetap di rumah daripada pergi ke makam,” katanya seperti melansir Solo Trust.
“Paling ada beberapa yang membeli, khususnya orang-orang tua karena mereka merasakan tidak lengkap kalau tidak nyadran ke makam keluarga sebelum puasa," tutupnya.