Jagadtani - Banjir pada awal Maret 2025, disinyalir banjir terbesar yang dirasakan masyarakat di beberapa daerah. Berbagai pihak berupaya mitigasi banjir dan pelestarian lingkungan sekitar
Salah satunya, omunitas Penggiat Lingkungan Umbara Cikaso melakukan kunjungan ke Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sukabumi.
Kegiatan ini turut didampingi oleh Cabang Dinas Kehutanan (CDK) III Provinsi Jawa Barat sebagai bentuk sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan instansi terkait dalam menjaga kelestarian hutan serta sumber daya air.
Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan penanaman pohon di kawasan Leuweung Kabuyutan, yang merupakan bagian dari hulu Sungai Cikaso. Leuweung Kabuyutan dikenal memiliki nilai ekologis dan spiritual yang tinggi serta berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di daerah aliran sungai (DAS) Cikaso.
Administratur KPH Sukabumi, Tofik Hidayat, didampingi Wakil Administratur Uday Jubaedi, KSS HKKP Chendra Eka Permana, serta Pendamping LMDH Darwin, menyambut baik inisiatif ini dan menyampaikan komitmennya dalam mendukung program pelestarian lingkungan.
"Kami sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Umbara Cikaso bersama CDK III Jawa Barat. Sinergi seperti ini sangat penting untuk menjaga kelestarian hutan dan mencegah bencana alam seperti banjir serta longsor,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Umbara Cikaso, Juanda Akbar atau yang akrab disapa Kang Jojo, menegaskan pentingnya upaya konservasi di kawasan hulu sungai. “Penanaman pohon di Leuweung Kabuyutan ini merupakan langkah nyata untuk mencegah banjir dan longsor, sekaligus menjaga kelestarian sumber air bagi masyarakat sekitar,”ungkapnya.
Kegiatan penanaman ini melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat, sebagai bentuk partisipasi aktif dalam menjaga lingkungan. Jenis pohon yang ditanam dipilih berdasarkan karakteristik ekosistem setempat agar dapat tumbuh optimal dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan.
Analis Informasi Sumber Daya Hutan CDK III Provinsi Jawa Barat, Usdi Dirgantara, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya pelestarian hutan. “Kami berharap kegiatan ini menjadi contoh bagi daerah lain, bahwa penanganan banjir dan pelestarian lingkungan harus dilakukan bersama-sama agar hasilnya lebih maksimal,”pungkasnya.
