• 25 April 2024

Seedless, Si Lemon Tanpa Biji

uploads/news/2019/10/seedless-si-lemon-tanpa-20076e41beecb7d.jpg

Kalau biasanya lemon memiliki biji, lemon yang satu ini justru tidak memiliki biji sama sekali.

SLEMAN - Muhammad Gunung Soetopo, masih ingat betul bagaimana ia mendapat wawasan mengenai lemon yang bagus di luar negeri saat ia mengikuti pameran di negara lain pada 2016 silam. Usai mengiktui pameran, pria yang diapa Gun ini langsung menanam lemon seedless, lemon asal Amerika Serikat yang tidak memiliki biji. Berbeda dengan lemon eureka maupun lemon california, lemon yang dikawinkan oleh lemon meyer dengan menyilangkan jeruk mandarin dan lemon ini memiliki bentuk yang lonjong dan tidak terlalu besar.

Gun yang juga pengelola Sabila Farm di Jalan Kaliurang KM 18,5 Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengatakan bahwa mulanya ia membeli bibit lemon seedless dari Badan Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropik (Balitjestro) di Malang. Balitjestro memang mengadaptasi lemon seedless dari AS. Ia kemudian mulai menanam di awal tahun 2016. Hanya membutuhkan waktu enam bulan lemon seedless yang ditanaminya telah berbuah.

“Waktu saya tanam ternyata enam bulan sudah berbuah, tidak perlu satu setengah tahun,” tutur Gun.

Cepatnya waktu berbuah lemon seedlees dipengaruhi oleh ketinggian lokasi tanam dan kualitas tanah. Gun sendiri menanam di ketinggian 500 dpl. “Kemudian tanahnya juga bagus,” ujar lulusan IPB (Institut Pertanian Bogor) ini.

Menurutnya, kualitas hasil panennya juga bagus. Penanaman lemon seedles dimulai dengan membuat lubang tanam 60 cm x 60 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang sekitar 10 kilogram. Setelah itu untuk meningkatkan PH tanah yang masam, berikan kapur pertanian 1 kilogram pada setiap lubang. Berikan juga sekam bakar dengan kadar 1 kilogram untuk setiap lubang, kemudian diaduk-aduk. Agar memberikan hasil yang bagus, media tanam yang telah diberikan berbagai campuran didiamkan selama dua minggu.

“Supaya kapurnya tadi tidak panas lagi, tanahnya juga sudah mulai stabil,” tutur Gun.

Apabila ditanam sebelum dua minggu, maka tanaman bisa kepanasan. Bibit yang telah ditanam kemudian diberi bambu agar tidak goyang saat terkena angin. Menurut Gun, lemon termasuk tanaman yang tahan karena hanya disiram saat musim kemarau. Apabila musim kemarau, penyiraman dilakukan sekali dalam dua minggu.

Perawatan khusus bagi lemon hasil persilangan ini adalah dengan mengantisipasi batang liar yang muncul di batang bagian bawah. Batang bawah merupakan jeruk biasa, sedangkan batang atas adalah lemon. Terkadang ada batang yang timbul di batang bawah.

“Itu batang liar namanya, terus dipangkas,” ungkap Gun terkait cara memberhentikan munculnya batang tersebut.

Kemunculannya tidak menentu sehingga pekebun perlu rutin mengontrol setiap pohon. Gun telah panen berkali-kali. Menurutnya lemon bisa dipanen secara terus-menerus. “Karena dua hari sekali panen,” tuturnya lagi.

Seperti halnya tanaman yang lain, lemon seedlees juga bisa diserang hama, seperti karat buah, ulat, dan jamur. Apabila diserang hama, pembudidaya harus melakukan proteksi dengan memberi obat atau melakukan pemangkasan. Jika tertarik, sahabat tani bisa mengunjungi Sabila Farm yang saat ini membudidaya lemon tanpa biji. (RDT)

 

Related News