Kolang-Kaling, Takjil Andalan saat Ramadhan
“Ini bagus untuk membantu melancarkan saluran pencernaan dan memberikan rasa kenyang, sehingga cocok untuk orang yang sedang diet menurunkan berat badan”
JAKARTA - Mendengar kata kolang-kaling pastinya sangat identik dengan Bulan Ramadhan.
Ya, makanan yang satu ini selalu mencuri perhatian saat menjelang berbuka puasa.
Baca juga: Konsumsi Kangkung Dihindari saat Puasa?
Kolang-kaling merupakan salah satu makanan yang familiar dengan masyarakat Indonesia.
Warnanya putih dan bentuknya lonjong nan unik membuatnya mudah ditemui di berbagai pasar terutama saat memasuki bulan Ramadhan.
Dikenal dengan sebutan buah atep, kolang-kaling dapat diolah dengan berbagai varian takjil, seperti manisan kolang-kaling, kolak, setup buah dan juga sebagai campuran beragam minuman dingin.
Namun, Sahabat Tani perlu ketahui, kolang-kaling berasal dari pohon aren atau enau (Arenga pinnata).
Jenis pohon ini dapat ditemui di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Aren sendiri termasuk ke dalam tumbuhan biji tertutup, sehingga hal ini dapat diartikan bahwa biji buah terbungkus oleh daging buah.
Maka, biji dari buah aren ini yang kemudian mulai disebut dengan kolang-kaling.
Agar dapat menghasilkan kolang-kaling, buah aren dibakar terlebih dahulu sampai hangus tetapi dapat juga dilakukan dengan cara lain yaitu merebusnya sampai beberapa jam.
Kemudian direndam dengan air kapur selama beberapa hari, setelah itu biji-biji tersebut akan menjadi kolang-kaling yang siap diolah untuk sajian makanan manis.
Asisten Chef Hotel Santika, Soeharto, pernah berkreasi dengan jenis makanan yang satu ini.
Misalnya, dengan mengolah biji aren yang lonjong dan kenyal menjadi setup pisang kolang-kaling.
Membuat bahan setup ini, sangatlah mudah ditemui, karena semua bahan yang diperlukan sudah tersedia di supermarket maupun pasar.
“Gunakan pisang kepok yang tua, namun belum terlalu matang. Menu ini dapat disajikan panas atau dingin,” jelasnya.
Ia juga dapat menyulap kolang-kaling disajikan dengan minuman menyegarkan, yakni jahe kolang-kaling.
Minuman ini juga dapat disajikan secara dingin maupun hangat sesuai selera dan kebutuhan Sahabat Tani.
Selain memiliki rasa yang nikmat, biji buah aren ini mengandung sejumlah manfaat untuk kesehatan dan gizi yang baik bagi tubuh loh, Sahabat Tani.
Menurut dosen Ilmu Gizi dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi menerangkan, kolang-kaling mengandung protein dan karbohidrat serta serat kasar.
“Ini bagus untuk membantu melancarkan saluran pencernaan dan memberikan rasa kenyang, sehingga cocok untuk orang yang sedang diet menurunkan berat badan” kata Ibnu seperti melansir Republika, belum lama ini.
Lalu intip juga beberapa manfaat yang perlu Sahabat Tani ketahui dari kolang-kaling ini.
Melansir dari Merdeka, terdapat manfaat dari kolang-kaling yang sangat terkenal yaitu sebagai pengusir dahaga saat cuaca panas.
Jenis makanan berwarna putih ini mampu mengobati sensasi panas dalam perut.
Dengan kandungan air yang jumlahnya banyak, sehingga sangat ampuh untuk membantu untuk tetap terhidrasi.
Jelas, makanan ini menjadi favorit saat puasa tiba, karena dapat dikatakan ia bisa mengisi kembali mineral dan nutrisi yang hilang.
Selanjutnya, manfaat lain yang ditemui dalam biji buah ini ialah melancarkan sistem pencernaan.
Saat bulan puasa, banyak dari Sahabat Tani yang akan menyantap sembarang makanan hanya untuk kepentingan nafsu laparnya saja.
Namun, dengan mengkonsumsi kolang-kaling dapat melancarkan sistem pencernaan sehingga terhindar dari sembelit.
Kandungan serat yang cukup tinggi membuat buang air besar lancar dan teratur.
Selain itu, dalam kolang-kaling terdapat nutrisi yang tinggi, sehingga bukan hanya baik untuk melancarkan pencernaan namun juga bermanfaat untuk memperkuat tulang.
Dalam 100 gram susu mengandung 125 miligram kalsium, sedangkan kolang-kaling memiliki kandungan 91 miligram kalsium per 100 gram.
Hal ini diketahui jenis biji buah aren tersebut memiliki kandungan kalsium yang tinggi jika dilihat perbandingannya dengan kandungan susu sapi.
Meski demikian, dalam memilih kolang-kaling haruslah teliti.
Sahabat Tani perlu tahu bahwa kolang-kaling yang segar itu ditandai dengan warna yang jernih, tidak mengeluarkan aroma asam yang tajam, rasanya netral dan jika dipegang kenyal.
Sedangkan, kolang-kaling yang tidak segar terlihat dari warnanya yang tidak jernih, layu.
Selain itu, dibagian pinggir-pinggirnya tampak lebih putih dan saat dipegang terasa lembek dan berlendir.
Jika dirasakan kolang-kaling yang tidak segar akan berasa kecut atau asam akibat mengalami proses fermentasi terlalu lama saat perendaman.
Bila kolang-kaling berwarna kebiruan sebaiknya tidak dibeli.
Baca juga: Konsumsi Beras Merah saat Sahur
“Hati-hati pula dengan kolang-kaling berwarna kebiruan. Lebih baik jangan dibeli, karena itu bisa disebabkan adanya mikroba atau reaksi kolang-kaling dengan wadah alumunium yang digunakan untuk merendam” tambah Ibnu.
Maka dari itu, cermatlah dalam memilih kolang-kaling ya Sahabat Tani.