Pemerintah Siapkan TMC Cegah Karhutla
“Pencegahan karhutla melalui udara bisa dilaksanakan dengan TMC untuk membasahi gambut, mengisi embung dan kanal yang sudah dibangun.”
JAKARTA - Demi mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lahan gambut, Pemerintah langsung mengambil langkah untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
TMC berupa hujan buatan ini, rencananya akan dilaksanakan pada awal Mei mendatang.
Baca juga: Hutan dan Deforestasi Indonesia 2019
Pemerintah sendiri mempertimbangkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), jika masih tersedia potensi bibit awan dan mendekati Juni, curah hujan akan mengalami penurunan.
Terkait prediksi BMKG, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong mengungkapkan, kondisi di Sumatera yang mengalami peningkatan karhutla harus diantisipasi dengan upaya pencegahan melalui pendekatan dari darat dan udara.
“Pencegahan karhutla melalui udara bisa dilaksanakan dengan TMC untuk membasahi gambut, mengisi embung dan kanal yang sudah dibangun. Sedangkan pencegahan karhutla terus dilakukan melalui patroli terpadu serta memeriksa kondisi sumur bor dan sekat kanal supaya senantiasa berfungsi baik, dan siap digunakan," jelas Alue dalam keterangan tertulis KLHK, Selasa (28/4).
Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono menambahkan, dalam pengendalian karhutla harus melibatkan semua pihak, baik dari pemerintah maupun korporasi yang bertanggung jawab pada area konsesi.
“Biaya TMC cukup besar, jadi harus dilakukan pada area prioritas yang terjadi karhutla berulang selama lima tahun terakhir, sehingga lokasi turunnya hujan buatan hasil penyemaian awan bisa secara efektif mencegah karhutla," ujar Bambang.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Ruandha Agung Sugardiman mengungkapkan, sampai dengan saat ini khususnya di Sumatera, Manggala Agni di 17 Daops senantiasa siaga melakukan pencegahan dan pemadaman.
“Selama tahun 2020 sampai saat ini, patroli udara dan water bombing di Provinsi Riau telah melibatkan sembilan unit helikopter, dengan air yang sudah dijatuhkan lebih dari 11 juta liter. Sedangkan TMC sudah dilakukan sebanyak 27 sorti dengan menaburkan lebih dari 21 ton garam," tambah Ruandha.
Selain itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK juga telah mengirimkan surat kepada 15 gubernur dan 31 bupati/walikota untuk mendorong dilakukannya pembasahan lahan untuk mencegah karhutla.
Dalam surat tersebut dilampirkan peta lahan gambut yang sudah di-overlay dengan fire spot serta peta kelembaban tanah.
Sebagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau yang akan segera datang ada beberapa upaya yang harus segera dilakukan antara lain menyusun rencana aksi bersama antar kementerian dan lembaga.
Selain itu, persiapan pelaksanaan TMC pada awal bulan Mei berkoordinasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), BMKG, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Selanjutnya, pembasahan gambut dan pencegahan karhutla akan terus dilakukan dengan melaksanakan patroli oleh Manggala Agni dan Brigdalkarhut KSDAE, namun dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19 selama masa pandemi.
Pada pelaksanaan patroli pencegahan karhutla, selain pengawasan lapangan dan sosialisasi juga mengutamakan pemadaman secara dini, sedangkan untuk wilayah remote area diupayakan pemadaman melalui udara.
Berdasarkan Satelit Terra/Aqua milik National Aeronautics and Space Administration (NASA) Conf. Level ≥80% perbandingan total jumlah hotspot di 2019 dan 2020 (1 Januari – 27 April 2020) sebanyak 746 titik.
Baca juga: Rehabilitasi Mangrove di Tengah Pandemi
Pada periode yang sama di 2019, jumlah hotspot sebanyak 1.186 titik (terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 440 titik / 37,10 %)
Dalam rapat tersebut juga dihadiri kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT, Eselon I dan II KLHK terkait, Staf khusus dan Tenaga Ahli Menteri (TAM) KLHK terkait, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis KLHK terkait.