• 20 April 2025

BRIN Kembangkan Sistem Memantau Budidaya Komoditas Pangan

Jagadtani - Kebutuhan dukungan teknologi menjadi kebutuhan penting dalam meningkatkan efisiensi sektor pertanian dan perikanan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berupaya melakukan pengembangan Autonomous Monitoring and Controlling System (AMCS).

Sistem AMSC dirancang untuk memantau dan mengendalikan kondisi lingkungan secara otomatis, mendukung produktivitas serta keberlanjutan budi daya komoditas pangan. Dalam implementasinya, AMCS telah menunjukkan hasil signifikan, termasuk penghematan sumber daya dan peningkatan hasil panen.

Dari hasil pencapaian riset, rancang bangun, dan implementasi lanjutan AMCS ini disampaikan dalam kegiatan Monitoring dan Evaluasi Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN (25/3). Pada kesempatan tersebut, Budi Prawara, Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN menekankan pentingnya riset yang berdampak nyata.

“Selain scientific publication, kami berharap ada output yang bisa diimplementasikan dan memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat. Kegiatan Riset Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) sudah pasti bertujuan agar inovasi kita dapat bernilai di Indonesia atau bahkan hingga ke luar negeri,” ujar Budi.

Brin kembangkan sistem Autonomous Monitoring and Controlling System (AMCS)"Brin kembangkan sistem Autonomous Monitoring and Controlling System (AMCS)"
 
Sementara itu, Bondan Suwandi, perekayasa Pusat Riset Elektronika mengatakan bahwa riset terkait Autonomous Monitoring and Controlling System (AMCS) bertujuan untuk mengembangkan sistem pemantauan dan kendali otomatis (mandiri) untuk menciptakan kondisi lingkungan yang optimal dalam budidaya komoditas pangan, khususnya di sektor pertanian dan perikanan.

“AMCS merupakan sistem canggih yang dirancang sebagai solusi inovatif untuk mengatasi perubahan iklim, meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan sektor pertanian dan perikanan melalui pemanfaatan teknologi multidisiplin,” jelasnya.

“Teknologi ini mengintegrasikan pemantauan otomatis dengan kemampuan pengendalian berbasis data sehingga mampu memberikan solusi presisi yang mendukung produktivitas dan keberlanjutan,” tambah Bondan.

Pada tahun kedua pelaksanaannya, implementasi AMCS menunjukkan peningkatan signifikan, khususnya dalam penerapan teknologi di berbagai wilayah. Sistem ini terbukti efektif membantu petani dan nelayan dalam memaksimalkan hasil panen sekaligus menekan penggunaan sumber daya yang berlebihan.

“Kegiatan kami tidak hanya terfokus pada pengembangan AMCS, tetapi juga mencakup riset lain yang masih berkaitan dengan sistem ini,” jelas Bondan.

Komitmen Bondan dan timnya untuk terus mengembangkan riset agar lebih efisien dan bernilai tinggi bagi masyarakat tercermin dari berbagai inovasi yang dihadirkan pada tahun kedua pengembangan AMCS. Salah satu terobosannya adalah pengembangan dedicated AMCS board yang telah terintegrasi dengan sistem komunikasi luar awan. Teknologi ini dirancang untuk memperluas jangkauan perangkat di area pertanian yang luas dan terpencil.

“Ini merupakan kebaruan yang kami capai di tahun kedua. Board khusus ini memungkinkan AMCS bekerja secara lebih andal di lapangan, termasuk di wilayah tanpa jaringan internet stabil,” tambahnya.

Tak hanya itu, BRIN juga membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari kalangan industri maupun akademisi, guna mempercepat pengembangan teknologi ini. Dengan dukungan penuh dari Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN, AMCS diharapkan dapat terus dikembangkan sebagai solusi inovatif yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Salah satu bentuk uji coba teknologi AMCS dilakukan di lahan budi daya jamur tiram, bekerja sama dengan PT Jamur Cikuda Nusantara di Parung Panjang dan CV Puncak Agro Mandiri di Malang. “Pada tahap awal, sistem kami digunakan untuk memantau lingkungan. Parameter yang diamati meliputi suhu, kadar CO dan CO?, intensitas cahaya, pH, serta produksi dan konsumsi daya melalui sistem AWS,” terang Bondan.

Dengan menghadirkan teknologi AMCS, menegaskan BRIN berkomitmen untuk terus mengawal perkembangan teknologi ini agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi sektor pertanian dan perikanan presisi di Indonesia. Diharapkan dengan teknologi seperti AMCS, Indonesia diharapkan mampu menjadi pelopor dalam penerapan teknologi presisi yang mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Related News